Dalam kegiatan itu, para korhan akan mendapat himoterapi dan screening dari tim psikiater yang dipimpin Risydah Fadillah dari Dinas PPA Sumut.
“Korban yang bersedia melapor sebanyak 8 orang di Unit PPA Sat Reskrim Polres Tapteng,” tutup Kapolres.
Sebelumnya, setelah dilaporkan, HCP, terlapor pelaku pencabulan puluhan bocah laki-laki di Kecamatan Sorkam, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara sempat melarikan diri.
Pelariannya berakhir setelah Polres Tapteng bekerja sama dengan Polres Bekasi, Polda Jawa Barat. Pria itu ditangkap saat berada di Kota Bekasi.
“Tersangka ditangkap dari tempat kerjanya di toko air isi ulang air pada Rabu (6/12/23),” kata Basa Emden Banjarnahor, saat konferensi pers, Kamis (7/12/23) lalu.
Baca Juga: Kekerasan Seksual Marak di Sumut, Butuh Penanganan Serius
Dikatakan Kapolres, aksi bejat yang dilakukan tersangka terjadi sejak tahun 2022. Kelakuan HCP pun terungkap di tahun 2023 setelah adanya laporan dari salah satu orang tua korban.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, ada 8 korban aksi HCP, yang diketahui berusia rata rata 11-10 tahun.
“Korban nya merupakan anak laki laki yang tinggal di Kecamatan Sorkam,” jelas Kapolres.
Menurut AKBP Basa Emden, sebelum HCP melakukan aksi bejatnya, para korban dipanggil ke rumah tersangka dengan iming-iming bermain game di selular.
Atas perbuatannya, tersangka HCP dijerat pasal 82 ayat (1) Junto Pasal 76 Huruf E dari UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak korban kekerasan seksual. (Hendra/hm22)
