14.3 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Kawasan Pengelolaan Sampah Terpadu Diresmikan di Toba

Toba, MISTAR.ID

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarti bersama-sama dengan Bupati Kabupaten Toba, Poltak Sitorus dan General Manager PTTEP Indonesia Grinchai Hattagam, meresmikan beroperasinya Area Pengolahan Sampah Kawasan Terpadu di Desa Lumban Pea Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Rabu (10/3/21).

Peresmian secara simbolis ditandai dengan penggunaan pertama kali insinerator pemusnah sampah STUNGTAxPINDAD produksi BUMN PT Pindad (Persero) serta pembukaan rekening nasabah Bank Sampah.

Acara peresmian dihadiri juga oleh Rudi Satwiko selaku Deputi Dukungan Bisnis, Kukuh S Achmad selaku Kepala Badan Standardisasi Nasional dan Abraham Mose selaku Direktur Utama PT Pindad.

Baca Juga:Kelurahan Bantan Siantar Terima CSR Bank Sampah Pengolahan Briket dari PT Pertamina

Peresmian, merupakan seremoni atas dukungan program pengelolaan sampah secara terpadu di Kabupaten Toba oleh PTTEP yang difasilitasi oleh Kemenko Maritim dan Investasi untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia, khususnya di wilayah prioritas pariwisata.

Dukungan pengelolaan sampah secara terpadu ini meliputi edukasi dan kampanye untuk generasi muda di sekolah, pendampingan masyarakat untuk mengumpulkan dan memilah sampah sehingga bernilai ekonomi melalui pengembangan bank sampah, serta penggunaan insinerator pemusnah residu sampah.

“Kami sangat bangga dapat mendukung peresmian Area Pengolahan Sampah Kawasan Terpadu di Toba dengan menyumbangkan program yang meliputi pelaksanaan pembelajaran pengelolaan sampah, pengembangan bank sampah dan pendampingan masyarakat serta unit insinerator Stungta karya anak bangsa yakni PT Pindad. Kami juga berharap hal ini menjadi awal dari pengolahan sampah yang berkelanjutan di Kawasan Toba,” kata General Manager PTTEP Indonesia, Grinchai Hattagam.

Toba, salah satu dari lima tujuan wisata super prioritas Indonesia, dihadapkan dengan tantangan untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang terpadu dan efisien dengan menerapkan pendekatan ekonomi sirkular. Untuk mencapainya, Pemkab Toba bekerja sama dengan para pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah, dengan melibatkan LSM untuk bersama bergerak menerapkan berbagai solusi jangka panjang.

Baca Juga:Menteri LHK Nyatakan Perlu Perubahan Paradigma Pengelolaan Sampah

Selain penggunaan insinerator, kawasan pengolahan sampah terpadu ini juga menawarkan kegiatan edukasi 3R dan pemilahan, fasilitas recycling center, pelatihan pembuatan dan pemanfaatan kompos melalui program Bank Sampah, hingga penggunaan teknologi tepat guna.

Hal itu untuk menyelesaikan sampah residu yang tidak dapat didaur ulang atau dimanfaatkan kembali di pabrik insinerasi.

Nantinya penanganan sampah akan dimulai dari bagian hulu, untuk mengurangi jumlah timbunan sampah yang diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di kawasan Toba, yang bisa memperpanjang umur pemanfaatan.

“Sistem pengolahan sampah terpadu ini, diyakini akan membantu mengatasi berbagai masalah sampah dan memaksimalkan siklus penggunaan sampah yang ada di kawasan Toba,” terang Fei Febri selaku Direktur Bank Sampah Bersinar.

“Kawasan terpadu ini sejalan dengan program informasi dan edukasi tentang pengolahan sampah baik yang bertajuk “Toba Lamtiur” Pilah, Manfaatkan, Daur Ulang kepada seluruh masyarakat Toba,” tambah Fei Febri.

Deputi IV Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Neni Hendiarti, menambahkan bahwa peresmian kawasan terpadu ini sangat baik untuk mendorong keterlibatan masyarakat dan menggandeng pihak swasta dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih terintegrasi. Persoalan sampah memang menjadi ttanggung jawab semua, termasuk pemerintah pusat dan daerah, masyarakat bahkan pihak swasta, tandas Neni.

“Kita semua bertanggung jawab untuk memastikan pengolahan sampah yang baik dari pengelolaan awal hingga akhir, oleh karenanya pemerintah sangat menekankan kerja sama multisektoral, mulai dari menggandeng PTTEP sebagai pihak swasta, penyediaan insinerator hingga kegiatan edukasi, fasilitas dan teknologi yang dibina oleh Bank Sampah Bersinar dan pihak lainnya, kami berharap masyarakat Toba dapat mengambil peran aktif untuk menjaga kebersihan kawasan Toba dan semakin bertanggung jawab atas sampahnya, hingga dapat menjadi contoh yang baik bagi Indonesia, sebagai salahsatu kawasan wisata prioritas di Indonesia,” pungkas Neni.(james/hm01)

Related Articles

Latest Articles