15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Kajari Tanjungbalai Bantu Murid SMP ini Bersekolah Lagi

Tanjungbalai, MISTAR.ID

Kejaksaan Negeri Tanjungbalai Asahan (Kejari TBA) memfasilitasi Supriadi pelajar SMPN 6 Kota Tanjungbalai yang putus sekolah untuk melanjutkan kembali pendidikannya. Kajari, A.A.G Satya Marakandeya didampingi Kasi Intel, AB Silitonga dan rombongan mengunjungi rumahnya di Kelurahan Sei Raja, Kecamatan Sei Tualang Raso, Selasa (25/2/20).

Kajari mengatakan, pihaknya menjadikan Supriadi sebagai adik asuh karena ia memiliki kemauan untuk tetap sekolah, namun terhambat kebutuhan ekonomi orang tua.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Jaksa Masuk Sekolah atau JMS yang dilaksanakan setiap minggu. Saat mengunjungi ke SMPN 6, pihaknya mendapat informasi, Supriadi tidak bisa bersekolah karena ketidakmampuan keluarganya.

“Sebagai bentuk rasa kepedulian dan tanggung jawab kami, maka Supriadi diangkat sebagai adik asuh untuk membantu agar bisa kembali sekolah hingga tamat SMA nanti,” ujar Satya Marakandeya.

Kajari melanjutkan, seluruh keperluan pendidikan Supriadi akan menjadi tanggung jawab pihaknya, sampai saatnya Supriadi bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.
Dalam kesempatan ini Kajari juga mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap anak-anak didik yang kurang mampu untuk meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik.

“Harapan saya, apa yang kami lakukan dengan menyisihkan sebahagian rejeki, menjadi momen bagi kita semua di Tanjungbalai untuk memperhatikan dunia pendidikan, khususnya terhadap anak-anak kurang mampu yang ingin sekolah,” ucap Kajari.

Sementara itu, ibu Supriadi, Samini mengucapkan terima kasih kepada Kajari beserta jajarannya yang begitu peduli terhadap masa depan anaknya.

“Selaku orang tua, saya mengucapkan terima kasih kepada pak Kajari yang begitu peduli terhadap anak saya. Semoga bapak bersama jajaran diberikan rezeki yang berlimpah,” ujar Samini berlinang air mata.

Diketahui, Supriadi adalah siswa kelas VIII-3, SMPN 6 Tanjungbalai yang sempat berhenti sekolah sejak 31 Oktober 2019 lalu. Ia berhenti sekolah karena ingin membantu ekonomi keluarga setelah ayahnya, Sutrisno (60) sakit-sakitan.

Usai bertemu Supriadi dan orang tuanya, Kasi Intel, A.B Silitonga langsung membawa Supriadi membeli perlengkapan sekolah seperti, baju, sepatu, buku dan tas, serta mendaftarkan kembali ke sekolanya.

Reporter: saufi/ebson

Editor: Edrin

Related Articles

Latest Articles