15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Kadisdik Batu Bara Ingin Siswa Mampu Berpikir Kritis dan Kreatif

Batu Bara, MISTAR.ID

Untuk membangun kemandirian dan tidak menjadi beban di masa depan, setiap orang harus memiliki kesempatan untuk mewujudkan potensi dirinya semaksimal mungkin.

Oleh karenanya sejak dini harus mempersiapkan peserta didik mulai dari kualitas karakter maupun literasi dasarnya termasuk kompetensinya. Dengan demikian siswa dapat beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis dan menerapkan keterampilan dasar dalam kehidupan sehari-hari serta siswa dapat memecahkan masalah yang kompleks dalam kehidupannya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Batu Bara Ilyas Sitorus saat memberikan bimbingan sebelum membuka Workshop Pembuatan RPP Merdeka Belajar Berdiferensiasi, bertempat di Buffet Mangga, Sei Suka, Batu Bara, Sabtu (20/11/21).

Menurut Ilyas, dengan kemampuan tersebut maka siswa akan mampu berpikir kritis, memiliki kreativitas dan mampu berkomunikasi dengan baik serta mampu berkolaborasi atau bekerja sama dalam memecahkan suatu persoalan. Oleh karenanya Ilyas berpesan agar wokshop ini dapat diikuti dengan baik dan ditindaklanjuti serta diaplikasikan di sekolah nantinya.

Baca Juga:Kadisdik Batu Bara: Manfaatkan BOP untuk Menumbuhkan Kreatifitas Guru dan Anak

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi bukanlah barang baru, sehingga peserta akan dapat mengikutinya dengan baik.

“Memang dibutuhkan kerja ekstra karena pembelajarannya yang berpihak kepada siswa. Seorang guru harus mengetahui strategi pembelajaran berdiferensiasi agar pembelajarannya dapat terlaksana dengan sukses. Setelah guru mengetahui tentang strategi pembelajaran berdiferensiasi, selanjutnya guru dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdiferensiasi,”  terang Ilyas.

Dia menyebutkan RPP berdiferensiasi adalah sebuah rencana pembelajaran yang disusun berdasarkan hasil pemetaan profil belajar siswa. Dengan adanya RPP Merdeka Belajar Berdiferensiasi ini akan membuat perubahan besar di sekolah khususnya di kelas-kelas. Pembelajaran akan bertambah, bermutu dan berpihak pada peserta didik yang akhirnya pendidikan akan lebih baik dan meningkat.

Baca Juga:Kadisdik Batu Bara: Diklat In Cervise Training 1 Membangun Komitmen Calon Kepsek Menuju 8 SNP

Di tempat yang sama Kepala UPTD SMPN 1 Sei Suka, Maslina Sinaga menyampaikan wokshop ini merupakan agenda rutin yang sudah menjadi program sekolah untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan juga meningkatkan pembelajaran bermutu yang berpihak pada peserta didik.

“Workshop ini juga merupakan salah satu tagihan tugas Calon Guru Penggerak (CGP) yang mengikuti program guru penggerak yang telah  merancang program jangka pendek untuk mengimbaskan  ilmu yang mereka dapatkan dalam program guru penggerak kepada rekan-rekan guru di sekolah melalui workshop ini,” terang Maslina.

Tema Merdeka Belajar yang diusung tentu saja sinkron dengan program pemerintah yakni Program Guru Penggerak (PGP) maupun Program Organisasi Penggerak (POP).

Baca Juga:Kadisdik Batu Bara Sebut BDR Solusi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Dijelaskan Maslina, terkait POP, UPTD SMPN 1 Sei Suka juga merupakan Sekolah Mitra dari Tanoto Foundation yang juga telah berkontribusi besar meningkatkan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik khususnya di UPTD SMPN 1 Sei Suka.

Workshop ini juga dilaksanakan secara virtual conference via link GMeet dengan harapan dapat diikuti oleh keluarga besar baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan serta orangtua peserta didik SMPN 1 Sei Suka.

Sementara District Coordinator Tanoto Foundation Felly Ardan menyampaikan melalui layar virtual bahwa Konsep Merdeka Belajar menekankan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, dengan mempertimbangkan keberagaman karakteristik, bakat dan minat peserta didik dan memberikan peserta didik kemerdekaan dalam menjalani proses pembelajarannya seterusnya mereka  tumbuh menjadi generasi hebat di masa mendatang.

“Oleh karena itu, para pendidik perlu merancang pembelajaran yang memerdekakan peserta didik dengan mempertimbangkan keunikan mereka,” harap Felly. (ebson/hm14)

Related Articles

Latest Articles