16.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Jembatan Lae Suhar Dairi Rusak Parah, Orang Tua Berjuang Seberangkan Anak ke Sekolah

Sidikalang, MISTAR.ID

Orang tua pelajar SD, SMP, SMK, SMA harus ikut berjuang setiap pagi dan siang hari untuk membantu anak-anak sekolah melewati jembatan Sungai Lae Suhar yang rusak parah. Hal tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun dilakukan para orang tua guna menghindari rasa takut para pelajar saat melewati jembatan rusak di ketinggian 50 meter di atas permukaan sungai.

Hal ini dikeluhkan warga kepada Mistar lewat telepon. “Kami sangat merasa terbeban dan ngeri karena tiap hari harus bolak balik turut berjuang mengantar anak-anak melewati jembatan rusak menyeramkan menuju sekolah,” ujar warga Senin (4/4/22). Peristiwa itu tepatnya di Desa Lae Rambong Kecamatan Silima Punggapungga Kabupaten Dairi Sumatera Utara atas kondisi jembatan rusak, waktu aktivitas warga pun sangat terganggu.

Sebelumnya sejumlah warga merasa kecewa dan takut dengan kondisi jembatan sudah berlangsung lama rusak serta menyeramkan tetapi tidak ada perhatian dari pemerintah. sementara jembatan itu akses jalan utama satu-satunya menuju sekolah, mayoritas anak-anak sekolah jalan kaki. Warga sekitar menyebutkan, selain kewajiban untuk mengantar pelajar setiap pagi dan siang hari warga juga lalu lalang melewati jembatan yang rusak, sebab jembatan rusak itu merupakan akses jalan utama penghubung antar dusun.

Baca juga: Rusak Parah, Pemkab Dairi Diminta Segera Perbaiki Jembatan Sungai Lae Suhar

Disebutkan, kondisi jembatan menyeramkan dengan kedalaman 50 meter, sehingga untuk melewati jembatan itu harus hati-hati guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Bahkan ada murid SD yang selalu menangis ketika mau melewati jembatan itu saking seram dan menakutkan. Warga juga khawatir kalau kondisi jembatan rusak dibiarkan terus akan berpotensi dan mengancam 235 KK warga terisolasi.

Sebelumnya atas desakan dan tuntutan warga masyarakat sebanyak 235 KK untuk perbaikan jembatan rusak itu, Kepala Desa Lae Rambong, Melda Manurung ketika dihubungi Mistar di kantornya Sabtu (2/4/22) menyebutkan pihaknya sudah berulang-ulang mengusulkan perbaikan jembatan itu kepada Pemerintah Kabupaten Diari pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan(Musrembang) kecamatan setiap tahun. Pemerintah Desa sudah 4 kali menyurati pengusulan perbaikan kepada Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani.

“Tetapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan dan respon,” ucap Melda. Dia juga menyebutkan, selain akses utama menuju sekolah yang selalu dilalui murid SD dengan jalan kaki, jembatan itu juga merupakan akses jalan menuju lahan produksi pertanian warga sekitar.

Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Kepala Dinas PUTR Hotmaida Uli Butarbutar ketika dihubungi Mistar lewat selulernya Senin (4/4/22) menyebutkan, kondisi jembatan Sungai Lae Suhar itu sudah didiskusikan dan dibahas untuk perbaikan, namun karena keterbahasan anggaran masih menunggu proses ,tetapi hal itu sudah diusulkan di anggaran P-APBD Dairi 2022. “Selain diusulkan di P-APBD saat ini kondisi jembatan tersebut juga sedang dikoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dairi,” katanya.(manru/hm09)

Related Articles

Latest Articles