9.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Harga Sayuran di Asahan Naik 100 Persen, Ini Kata Dinas Pertanian 

Asahan, MISTAR.ID

Harga komoditi sayuran di sejumlah pasar di Kabupaten Asahan dan sekitarnya mengalami kenaikan sebesar 100 persen. Hal itu dikeluhkan oleh ibu rumah tangga yang biasa belanja kebutuhan sehari – hari.

Terkait hal ini, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura di Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, Abdul Rasyid Tambunan menjelaskan alasan harga sayuran mahal. Menurutnya hal ini dikarekakan faktor iklim cuaca dengan curah hujan yang tinggi sejak beberapa bulan terakhir.

“Memang kondisi sekarang ini, bukan sayuran saja yang mengalami inflasi. Ada telur, padi. Khusus tanaman holtikultira analisa kita itu dampak perubahan iklim faktor curah hujan tinggi jadi hasil produksi rendah,” kata Rasyid saat dikonfirmasi Rabu (7/12/22).

Baca juga:Musim Hujan, Harga Sayur di Pasar Tradisional Beranjak Naik

Disamping itu kata dia, kenaikan harga pupuk juga ikut mempengaruhi mahalnya harga sayuran. Kebanyakan kebutuhan sayuran di Asahan tidak mengambil dari daerah lain. Karenanya sebagai langkah antisipasi terhadap hal itu, Dinas Pertanian melakukan akselerasi berupa peningkatan SDM yang pelatihan pembuatan biosaka sebagai zat pengganti pupuk.

“Hal ini sudah kami gencarkan dan disosilaisasikan kepada 123 kelompok tani. Jadi kita berupaya mengedukasi agar para petani sayuran kita mengalihkan pupuk kimia mereka ke organic,” terangnya.

Sebelumnya, sebagaimana amatan wartawan di Pasar Inpres Kisaran sayuran seperti bayam biasa normal dijual Rp3 ribu kini dijual antara Rp6-7 ribu per ikatnya. Sawi biasanya dijual Rp5 ribu per ikat kini menjadi Rp10 ribu. Begitu pula sayuran lainnya seperti daun ubi, kangkung hingga kacang panjang mengalami kenaikan antara Rp3-5 ribu rupiah per ikatnya.

“Sejak musim-musim hujan ini sayuran memang naik. Semalam itu kalau bayam saja bisa Rp7 ribu. Kalau sekarang ini harganya Rp5 -6 ribu,” kata Junaidi Simanjuntak, pedagang sayur di Passar Inpres Kisaran dikonfirmasi wartawan, Selasa (6/12/22) kemarin.

Baca juga:IRT di Asahan Kaget Harga Sayuran Naik 100 Persen

Ia pun mengatakan karena mahalnya harga pengambilan sayur dari agen membuat ia mengurangi stok penjualan karena berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

“Pengaruh juga yang beli berkurang,” kata dia. (perdana/hm06)

Related Articles

Latest Articles