11.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Harga Makan dan Minuman Naik, Inflasi di Sumut Tercatat 3,66 Persen

Medan, MISTAR.ID

Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) di lima kota di Sumatera Utara (Sumut) secara umum menunjukkan adanya kenaikan, pada Mei 2023. Harga berbagai komoditas naik dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, pada Mei 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 3,66 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 109,18 pada Mei 2022 menjadi 113,18 pada Mei 2023.

Sedangkan untuk tingkat inflasi month to month (mom) sebesar 0,27 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 0,37 persen.

Baca Juga; Kendalikan Inflasi, Pemprov Sumut Genjot Kerjasama Pangan dengan Provinsi Lainnya

“Di Sumatera Utara secara yoy dari gabungan lima kota yakni Sibolga, Pematang Siantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli tercatat inflasi sebesar 3,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 113,18. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 4,39 persen dengan IHK sebesar 116,88 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 3,54 persen dengan IHK sebesar 114,55,” kata Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, Senin (5/6/23).

Disebutkan Hasanudin, inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga dan itu ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran. Mulai dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,67 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,67 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,38.

Baca Juga: Pemerintah Berupaya Tekan Inflasi dari Tiket Penerbangan

“Dari kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,68 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,95 persen, kelompok transportasi sebesar 14,48 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,30 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,55 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,19 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,24 persen,” terangnya.

Adapun komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Mei 2023, antara lain bensin, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, ikan dencis, sewa rumah, dan rokok kretek. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain minyak goreng, cabai merah, tomat, bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, dan sabun cair/cuci piring.

“Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm pada Mei 2023, antara lain daging ayam ras, ikan dencis, rokok kretek filter, bawang putih, ikan tongkol/ambu-ambu, jengkol, dan sawi hijau. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi mtm, antara lain, cabai merah, angkutan udara, tomat, kentang, angkutan antar kota, brokoli, dan cabai rawit,” pungkasnya. (anita/hm17)

Related Articles

Latest Articles