18.9 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Pemerintah Berupaya Tekan Inflasi dari Tiket Penerbangan

Jakarta, MISTAR.ID

Pemerintah berupaya menekan inflasi dari tingginya harga tiket pesawat melalui berbagai strategi. Mulai dari penambahan frekwensi penerbangan dan kursi pesawat hingga menekan harga tiket penerbangan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, mahalnya tiket pesawat menjadi penyumbang inflasi di Indonesia terutama  di daerah Indonesia bagian timur.

“Khusus berkaitan dengan biaya angkutan udara, untuk kita ketahui biaya angkutan udara ini menyumbang cukup signifikan dari inflasi. Terutama di daerah Indonesia bagian timur,” ujar Sandiaga di Jakarta, Senin (29/5/23).

Sandi juga mengatakan, pemerintah tengah mengkaji komponen-komponen yang menyebabkan tingginya biaya transportasi udara. Dengan kajian-kajian tersebut, Sandi mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan beberapa strategi kebijakan.

Baca juga : Harga Tiket Pesawat Dinilai Tidak Kompetitif, KPPU Panggil Maskapai Penerbangan

“Pemerintah akan meningkatkan jumlah penerbangan dan jumlah ketersediaan kursi melalui pola kolaborasi. Dan juga nanti di daerah-daerah tertentu di Indonesia Timur, pemerintah harus memastikan kebijakan yang tepat,” katanya.

Menurutnya itu untuk memberi subsidi agar biaya transportasi angkutan udara menjadi lebih terjangkau. Sandi mengatakan, ini menjadi upaya yang dilakukan oleh lintas kementerian dan lembaga.

Dengan bertambahnya jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi, pemerintah berharap biaya transportasi udara jadi lebih murah. Selain itu juga jumlah angkutan logistik lebih murah, khususnya di Indonesia bagian timur.

Sandi menuturkan, pola yang akan diterapkan yaitu pola block seat. Melalui pola ini, masing-masing pemda akan membeli kursi pesawat untuk keperluan perjalanan dinas dengan kuota tertentu.

Dengan demikian, tingkat keterisian penerbangan selalu memadai. Sandi mengatakan, hal itu sudah dicoba di Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan akan dikembangkan di destinasi-destinasi lainnya.

Strategi lainnya yaitu mengupayakan diskon tiket penerbangan. Menurutnya, faktor tingkat keterisian penerbangan sekitar 80 persen sehingga ada 20 persen yang tidak terjual.

Untuk itu, pemerintah akan mendorong pola promosi yang lebih awal untuk memberikan diskon sekitar 40 persen. Jumlah ini dari 20 persen tiket yang tidak terjual.  (KBRN/hm19)

Related Articles

Latest Articles