14.3 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Gubsu Bantu Peralatan Pencegah Covid untuk Sekolah di Batu Bara

Batu Bara, MISTAR.ID

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara Ilyas Sitorus mengatakan, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi melalui Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riadil Lubis memberikan bantuan kebutuhan peralatan mencegah penyebaran virus corona untuk sekolah di Kabupaten Batu Bara.

Pemberian peralatan penegahan Covid-19 untuk sekolah itu dijelaskan Ilyas Sitorus melalui WA kepada wartawan, Sabtu (9/1/21).

Dikatakan Ilyas, bantuan tersebut terdiri dari 500.000 masker, Handsanitizer Spray 85.000 botol (isi 60 ml), 50.000 lembar stiker protokol kesehatan, 500 buah Face Shield (kacamata) dan 100 set wadah cuci tangan portable, diterima Bupati Batu Bara H Zahir diwakili Kadisdik Batu Bara Ilyas Sitorus.

Baca Juga: Review Akhir Tahun: Sisa Terkonfirmasi Covid-19 di Batu Bara 39 Orang, Belajar Tatap Muka Diundur

Serahterima bantuan dilakukan di halaman Kantor BPBD Sumatera Utara, Jalan Medan Binjai Km 10,3, Kota Medan, Jumat (8/1/21) petang.

Bantuan tersebut, lanjut Ilyas akan diteruskan kepada UPTD Satuan Pendidikan yang ada di Kabupaten Batu Bara.

“Insha Allah dalam minggu kedua Januari akan kita teruskan kepada UPTD sekaligus untuk mengingatkan sekolah kembali secara aktif,” jelas Ilyas.

Ilyas mengulang, pada setiap kesempatan Bupati Batu Bara selalu berpesan untuk menerapkan kebiasan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak termasuk di lingkungan sekolah. “Ini diserahkan gratis ke sekolah-sekolah,” tegas Ilyas.

Baca Juga: Pembelajaran Sekolah Tatap Muka di Sumut Ditunda

Terkait pembelajaran tatap muka, Pemerintah Kabupaten Batu Bara khususnya SD dan SMP kata dia telah siap untuk melaksanakannya, tentu tetap memerhatikan dan mengutamakan protokol kesehatan.

Meski begitu, bagi siswa yang orangtuanya belum mengizinkan putra/putrinya mengikuti pembelajaran tatap muka, maka pihak sekolah wajib membantu pembelajaran siswa dengan tetap melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR).

“Materi-materi pembelajaran diberikan oleh pihak sekolah, agar siswa tidak kehilangan kesempatan mendapatkan pembelajaran,” ujar Ncekli sapaan akrab Kadisdik Batu Bara ini.

Baca Juga: Kemenag Siantar: Soal Sekolah Tatap Muka, Harus Persetujuan Orangtua Murid

Ilyas juga mengatakan, ada faktor- faktor yang perlu menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam pemberian izin pembelajaran tatap muka.

Faktor tersebut antara lain, tingkat risiko penyebaran Covid-19 di wilayah Batu Bara, kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka sesuai dengan daftar periksa.

Kemudian akses terhadap sumber belajar/kemudahan BDR dan kondisi psikososial peserta didik serta kebutuhan layanan pendidikan bagi anak, yang orang tua/walinya bekerja di luar rumah.

Juga ketersediaan akses transportasi yang aman, dari dan ke satuan pendidikan, tempat tinggal warga satuan pendidikan dan mobilitas warga antar kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa serta kondisi geografis daerah.

Menurut Ilyas, khususnya Kabupaten Batu Bara ditepian pantai yang jika pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah terus dilakukan, bukan tidak mungkin angka putus sekolah di Batu Bara akan meningkat.

“Bukan hanya itu, tetapi juga anak didik kami akan kehilangan kesempatan mendapatkan pembelajaran yang baik maupun akan kehilangan karakter menuju profil pelajar pancasila,” cetus mantan Kepala Biro Humas Protokol Setdaprovsu ini.(ebson/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles