Medan, MISTAR.ID
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah I Medan menyebut, fenomena alam Hari Tanpa Bayangan Matahari akan segera melanda wilayah Sumatera Utara (Sumut) dalam waktu dekat.
Disebutkan, ada 33 kota di Sumut yang mengalami fenomena yang terjadi dua kali dalam setahun ini. Fenomena ini mengakibatkan bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’.
Kepala BMKG wilayah I Medan Hartanto menjelaskan, ‘kulminasi atau transit atau istiwa’ adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Baca Juga:Fenomena Langka Blue Moon akan Terlihat Malam Ini
Dikatakan Hartanto, saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenith.
“Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (8/9/21).
Hartanto menyebutkan, fenomena ini terjadi karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berhimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi.
Sehingga, posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun, antara 23,5 derajat LU sampai dengan 23,5 derajat LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian matahari.
Baca Juga:Mengenal Fenomena Aphelion, Disebut Bawa Suhu Dingin
“Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa,” ungkapnya.
Untuk wilayah Sumut, Hartanto menjelaskan fenomena ini akan berlangsung pada tanggal 13 September 2021 di Kota Medan, dan kota-kota lain.
“Yang perlu digaris bawahi fenomena ini tidak berdampak langsung terhadap kondisi cuaca,” pungkasnya. (ial/hm12)
