17.1 C
New York
Friday, May 17, 2024

Direktur Perumda Air Minum Lae Nchio, Minta DLH, Kehutanan dan ESDM Lestarikan Sumber Air Baku

Sidikalang,MISTAR.ID

Direktur Perusahaan Umum Daerah(Perumda)  Air Minum Lae Nchio Wahlin Munte meminta para pihak dinas terkait agar melakukan pelestarian dan reboisasi di titik daerah sumber air untuk menjaga ketersediaan  air baku di lokasi  yang sudah rusak parah  dan berdampak kekeringan akibat ulah manusia.

Permintaan itu disampaikan Wahlin Munte di ruang kerjanya Kamis(1/4/21).

Wahlin menyebutkan , secara  khusus permintaan itu kita sampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup Dairi  ,Kehutanan,ESDM, melalui surat agar melakukan reboisasi dan penghijauan di daerah tangkapan air baku sebagai sumber air minum yang dikelola perusahaan umum daerah(Perumda).

Baca Juga: Jalan Sidikalang-Kutabuluh Rusak dan Berlubang-lubang

“Air minum lae nchio  yang kini kondisinya tidak terkendalikan lagi juga  berdampak kekeringan ,seperti daerah  sumber lae mbulan, lae  sunsang , lae ciembrah, lae pakkoan, lae parratusan, yang semuanya itu ada di empat Kecamatan yakni Kecamatan Sumbu, Parbuluan, Sitinjo, Silima Pungga-pungga Kabupaten Dairi,”  sebut Wahlin .

Namun Wahlin Munte  mengaku kecewa karena sampai saat ini pihak terkait tidak ada merespon dan melakukan tindakan nyata terutama Dinas Lingkungan Hidup selaku leading  sektornya yang seharusnya melakukan edukasi dahulu.

Kata Wahlin Munte ,  surat tersebut kita sampaikan sudah berulang-ulang hingga memakan waktu bertahun-tahundalam. Masalahnya, dalam waktu dekat kuatir akan terjadi kekeringan di seluruh daerah  sumber air baku yang menyebabkan air minum kekebutuhan masyarakat Dairi terganggu.

Baca Juga: Barbut Kasus Narkoba Ada Timbangan, Pegawai Rutan Sidikalang dan Temannya Direhab

Selain ia kecewa , ia juga sangat menyayangkan peran serta Dinas Lingkungan Hidup yang dinilai kurang pro aktif atau kurang peduli dengan  surat mereka , dan kesan tidak peduli masalah lingkungan  di Dairi terutama pada sumber air baku untuk air minum .

Menurutnya sekarang, debit air minum yang mereka kelola  akibat kondisi itu mengalami penurunan 40%. Apalagi disaat kemarau pihaknya terkendala mengatur pembagian pendistribusian air minum dari fiter reser voar karena debit air  tidak mencukupi kebutuhan masyarakat secara normal dan harus melakukan beberapa pengalihan pendistribusian.

“Contohnya Kecamatan Sidikalang harus ada saluran pendistribusian dimatikan supaya bisa terdistribusikan ke kecamatan lain , dan dampaknya kami jadi bullyan masyarakat,” sambungnya.

Menyikapi surat yang disampaikan perusahaan umum daerah(Perumda)  air minum lae nchio itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dairi Amper Nainggolan ketika dihubungi lewat selulernya ,tidak bersedia mengangkat telepon gengamnya walau aktif.(Manru/hm13)

 

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Latest Articles