15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Dinkes Sumut Berharap Lulus Predikat Respon Penanggulangan KLB Polio

Medan, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara menggelar kegiatan Polio Outbreak Response Assessment (Obra) di aula dinas itu, yang berlangsung sejak Selasa hingga Senin (11-17/7/23).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menilai respon penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di daerah itu, dengan mempersiapkan seluruh dokumen-dokumen, dan hasil-hasil apa yang sudah didapatkan pada saat pelaksanaan putaran 1 maupun 2 Sub Pin Polio beberapa waktu lalu.

“Selain itu, untuk memperkuat surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP), dimana di dalamnya juga terkait pada saat mobilisasi tentang pelaksanaan Sub Pin Polio, manajemen vaksin dan logistik. Kemudian bagaimana respon kita terhadap penanggulangan KLB,” kata Alwi pada wartawan di Kota Medan, Rabu (12/7/23).

Baca juga: Dinkes Sumut: Stok Oksigen Aman di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta di Sumut

Ia menyebutkan, ada pun tim penilai yang hadir adalah International Accesor, yakni Ridwan Gustiana, Khin Nyo Tein, Naveed Sadozai dan John Mccrary. Hadir juga perwakilan dari WHO-Indonesia yang sudah dibagi menjadi 2 tim, yaitu untuk Kabupaten Karo Joshua Harmani dan Ni’mah Hanifah. Sedangkan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) adalah Olivi Silalahi dan Novi Anggarani. Turut hadir juga Unicef Indonesia, yaitu Bella Dora dan Novi Rimbarmaja.

Kegiatan ini diketuai Endang Budi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kegiatan Obra akan berlangsung selama 6 hari mulai dari tanggal 11 sampai 17 Juli 2023.

“Harapannya kita mampu melengkapi seluruh data dan berkas yang diminta oleh tim surveyor sehingga kita bisa meraih predikat lulus setelah selesai dari kegiatan ini,” jelas Alwi.

Baca juga: Dinkes Simalungun: 69.911 Anak Telah Diimunisasi Polio Putaran II

Apabila tidak lulus, diungkapkan Alwi, maka akan sangat susah Sumut bisa diterima di luar negeri. “Tapi saya yakin usaha-usaha yang kita lakukan sudah sangat luar biasa untuk mencegah terjadinya KLB di Sumut,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu penilai, John Mccrary mengatakan, setidaknya ada 7 poin yang menjadi indikator penilaian tim asesor untuk mendapatkan sebuah keputusan lulus atau tidak.

“Salah satunya yang menjadi objek penilaian tim asesor di Kabupaten/Kota adalah Puskesmas, komunitas dan masyarakat yang bersentuhan langsung dengan kegiatan Sub Pin Polio putaran pertama maupun putaran kedua,” tukasnya. (anita/hm16)

Related Articles

Latest Articles