24.8 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Desa Wisata Tarabunga di Toba, Bagai Permata Berharga Tanpa Pengikat

Toba, MISTAR.ID

Tarabunga merupakan salah satu objek wisata yang sangat potensial bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Toba. Masuk di wilayah Kecamatan Tampahan.

Sayangnya, kondisi desa ini ibarat permata bernilai tinggi, tapi tanpa logam pengikat yang selaras. Kondisi objek wisata satu ini belum mendapat polesan selaras agar lebih diminati wisatawan.

Desa Tarabunga hanya berjarak lebih kurang 11.5 kilometer dari ibukota Kabupaten Toba, Balige dan 13 kilometer dari Bandara Internasional Silangit atau butuh perjalanan sekitar 20 hingga 25 menit.

Baca Juga: Tujuh Objek Wisata Eksotis di Toba Ini Cocok Jadi Destinasi Saat Libur Nataru

Saat ini, obyek wisata Tarabunga memang telah menyediakan tempat duduk, tepat di tepi tebing curam untuk menikmati pemandangan hamparan Danau Toba yang luas.

Hembusan angin yang cukup kencang memberikan sensasi yang cukup untuk melupakan kejenuhan pekerjaan sehari-hari.

Jika ingin suasana yang lebih menantang, wisatawan dapat berjalan di tangga seribu menuju areal yang lebih tinggi dengan hembusan angin lebih kencang dan melihat gundukan Pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba.

Namun, sajian keindahan ini belum sempurna karena tidak didukung dengan infrastruktur memadai. Begitu juga dengan variasi kuliner yang kurang lengkap, karena belum mendapat perhatian dari warga desa.

Kabid Pemasaran, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba, Welman Sibarani, mengatakan, kunjungan wisata ke Desa Tarabunga masih tergolong musiman. Pengunjung, kata dia, biasanya ramai hanya pada saat akhir pekan atau liburan hari besar.

Baca Juga: Polda Sumut Turunkan 8 Kapal Patroli di Danau Toba Saat Nataru

“Hal ini yang mungkin membuat penjaja kuliner tidak selalu ada di lokasi. Hanya satu warung yang buka setiap harinya, itupun hanya menjajakan minuman kemasan, makanan kemasan, kopi seperti halnya warung biasa,” kata Welman, Kamis (14/12/2023).

Terkait infrastruktur, Welman mengungkapkan, pintu masuk ke desa tersebut sedang dalam tahap perbaikan. Namun, ia mengakui sekitar lebih kurang 500 meter menuju Tara Bunga, kondisi jalannya memang masih kurang layak untuk obyek wisata.

“Ini menjadi perhatian kita. Semoga anggaran tahun depan baik dari PUTR atau Dinas Disbudpar bisa membangun jalan tersebut. Tetapi kita cek dulu apakah jalan tersebut merupakan jalan desa, sehingga dapat dibangun melalui Anggaran Dana Desa. Ada baiknya kita pastikan terlebih dulu,” pungkas Welman. (Nimrot/hm22)

Related Articles

Latest Articles