Sidikalang, MISTAR.ID
Tobok Sitanggang dan istrinya Nurdahlia Manik, warga Desa Parbuluan V Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi, dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan pengrusakan tanah di dekat pondasi rumah tetangganya berinisial LBM.
Menanggapi masalah ini, Tobok mengatakan jika laporan itu merupakan laporan aneh karena menurut Tobok, justru LBM lah yang menggunakan tanah mereka seluas 1,5 meter x 6 meter.
“Tanah saya itu persis di bawah pondasi rumah LBM. Istri saya korek tanah pakai cangkul di bawah pondasi itu. Kemudian hal itu dituduh pengrusakan. Kami dengar, saya dilaporkan ke polisi kasus pengrusakan. Apa itu tidak aneh? Baru inilah kejadian paling aneh di Dairi. Tanah saya dipakainya untuk bangunan rumahnya, malah saya pula dilapor,” kata Tobok, Sabtu (14/4/24).
Ini bukan kali pertama Tobok dan LBM memiliki masalah. Sebelumnya, masih kata Tobok, LBM pernah mencabut tanaman kopinya.
Baca juga: Destinasi Wisata di Simalungun untuk Libur Lebaran
“Pernah tanaman kopi saya mereka cabut tanpa persetujuan saya. Kemudian, kejadian itu saya sampaikan kepada Kepala Desa (Kades) agar dimediasi. Karena LBM masih punya hubungan keluarga dekat dengan Kades, LBM tidak mengindahkan mediasi. Bangunan dapur rumahnya tetap dilanjutkan di atas tanah saya. Saat itu, saya selaku Kadus tidak mau masalah ini menjadi masalah di kemudian hari. Tapi, beberapa kali dilakukan mediasi, tetap tidak ada titik temu,” jelas Tobok.
Sedangkan Kapolsek Parbuluan, Iptu WTP Sinaga ketika dihubungi membenarkan laporan LBM warga Desa Parbuluan V atas dugaan pengrusakan. Namun, laporan tersebut masih diterima secara lisan.
“Jadi, belum resmi laporan polisi (LP). Kami akan coba mediasi di Kantor Desa. Mudah-mudahan ada titik temunya. Kedua warga itu masih ada hubungan keluarga dan bertetangga,” kata Sinaga.
Untuk Kepala Desa Parbuluan V, Parasian Nadeak, hingga berita ini diterbitkan masih belum berhasil dihubungi melalui telepon. (Manru/hm20)
