Thursday, May 29, 2025
home_banner_first
SUMUT

Bupati Batu Bara Berjanji Bantu Petani Cabai Memperoleh Modal Usaha

journalist-avatar-top
Selasa, 27 Mei 2025 18.13
bupati_batu_bara_berjanji_bantu_petani_cabai_memperoleh_modal_usaha

Bupati Batu Bara, Baharuddin Siagian dan Kapolres AKBP Doly Nelson HH Nainggolan menanam cabai merah. (f:ebson/mistar)

news_banner

Batu Bara, MISTAR.ID

Bupati Batu Bara, Baharuddin Siagian mengatakan akan membantu mempermudah permodalan petani cabai merah agar terlepas dari jerat rentenir.

Pernyataan itu disampaikan Bahar pada penanaman cabai merah dalam rangka mendukung gerakan nasional pengendalian inflasi pangan di atas lahan seluas 1 hektar di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara, Selasa (27/5/2025) sekira pukul 16.00 WIB.

Dikatakan Bahar, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Bank Sumut Capem Lima Puluh untuk membiayai kebutuhan penanaman cabai merah di Kabupaten Batu Bara.

"Saya ingin petani Kabupaten Batu Bara terlepas dari jerat rentenir," ucapnya.

Bahar mencontohkan bila petani memiliki lahan seluas 10 rante, maka Bank Sumut akan menyiapkan pembiayaan sebesar Rp30-35 juta ditambah biaya hidup sekitar Rp7,5 juta.

"Sedangkan jaminan pinjaman adalah surat tanah lahan atau surat sewa lahan. Dan untuk mengurangi risiko kerugian, maka petani diikutkan dalam asuransi. Jadi petani tidak dirugikan," tuturnya.

Lanjut Bahar, Batu Bara merupakan sentra produksi cabai merah terbesar kedua, setelah Kabupaten Karo dengan luas lebih dari 1.200 hektar.

Dari luasan tersebut, lebih dari 800 hektar berada di Kecamatan Lima Puluh Pesisir. Desa Lubuk Cuik 580 hektar, serta sisanya di Desa Perupuk dan Desa Gambus Laut. Selain itu, ada juga tanaman cabai merah di beberapa desa di Kecamatan Air Putih.

Sedangkan tingkat produktivitas cabai di Batu Bara menurut data disebutkan Bahar, mencapai 7,5-8 ton per hektar.

Meski begitu Bahar menginginkan produktivitas cabai lebih meningkat lagi. Karena itu, Bahar memperkenalkan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan dan mendatangkan hasil lebih maksimal.

Untuk membuktikan efektivitas penggunaan pupuk kimia yang selama ini dipergunakan dengan pupuk organik, Bahar menginstruksikan agar 10 rante tanaman cabai menggunakan pupuk kimia, dan 15 rante lagi memakai pupuk organik.

"Nanti kita lihat hasilnya mana yang lebih menguntungkan," kata Bahar. (ebson/hm16)



REPORTER: