Sidikalang, MISTAR.ID
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan besar anggaran Rp538.500.000 yang diterima Puskesmas Kecamatan Gunung Sitember, Dairi, diduga dikorupsi oleh Kepala dan Bendahara.
Seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan BOK tersebut merupakan dana alokasi khusus (DAK) non fisik tahun anggaran 2022. Dana digunakan untuk beberapa kegiatan. Pertama untuk kegiatan peningkatan mutu layanan ibu dan bayi baru lahir di Puskesmas.
“Disebutkan, dalam kegiatan tersebut, tercatat anggaran untuk honor narasumber sebesar Rp 7,2 juta, transport narasumber Rp 2 juta, transport peserta Rp 4 juta, serta konsumsi Rp 900.000,” kata sumber, Selasa (10/10/23).
DAK lainnya digunakan untuk pelaksanaan pelayanan dan penyuluhan ibu hamil di Desa ANC dan PNC. Anggaran yang tercatat, yaitu belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp 6.780.000, transport peserta Rp 6.930.000 dan 7.500.000, konsumsi Rp 1.800.000, cetak leaflet Rp 2.560.000.
Baca juga: Dinkes Medan Lakukan Pengawasan Terhadap Apotek, Toko Obat dan Puskesmas
Kegiatan ketiga yang dilaksanakan menggunakan DAK yang dimaksud adalah pemeriksaan kesehatan, pemberian tablet tambah darah, edukasi gizi seimbang dan pendidikan kespro pada anak usia sekolah dan remaja. Penyuluhan ini menghabiskan anggaran Rp11.530.000.
Selain itu, masih ada kegiatan lainnya yang menjelaskan besaran anggaran yang digunakan Puskesmas Kecamatan Gunung Sitember, Dairi, dari BOK tersebut.
Menanggapi masalah ini, Bendahara Puskesmas Kecamatan Gunung Sitember Dulimar Delita Sihombing mengatakan jika BOK untuk anggaran tahun 2022 tersebut telah terlaksana dan telah dipertanggungjawabkan, serta diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Sumatera Utara.
