20.3 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Sumut Menurun di 2022

Medan, MISTAR.ID

Angka kematian ibu di Sumatera Utara (Sumut) sepanjang tahun 2022 mencapai 131 kasus dan angka kematian bayi baru lahir ada 610 kasus. Angka ini menurun bila dibandingkan tahun 2021 lalu yakni untuk jumlah kematian ibu ada 248 dan jumlah kematian bayi tercatat 633 kasus.

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, bahwa sepanjang 2022 tersebut kabupaten/kota seperti Deli Serdang, Labuhanbatu dan Kota Medan menduduki urutan tertinggi atas kasus kematian ibu melahirkan.

“Medan menduduki urutan ketiga dengan jumlah sebesar 6,87% atau ada 9 kasus. Di Labuhanbatu tercatat 10 kasus dan di Deliserdang 16 kasus. Sementara untuk kasus kematian bayi Kota Medan menduduki posisi pertama dengan jumlah sebanyak 65 kasus di susul Gunungsitoli dengan jumlah 39 kasus dan Nias Selatan sebanyak 34 kasus,” ungkap Alwi, Minggu (5/3/23).

Baca Juga:Asahan Masuk 5 Besar di Sumut Tertinggi Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir

Dari data yang disebutkannya faktor utama penyebab kematian ibu melahirkan karena hipertensi, pendarahan, jantung, infeksi dan lain-lain. Sedangkan faktor utama penyebab kematian bayi baru lahir yakni Asfiksia, lalu BBLR merupakan berat bayi yang lahir rendah, kelainan kongenital, infeksi, diare, dan lainnya.

Untuk itu, Alwi meminta Rumah Sakit (RS) di Sumut agar meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk dapat menekan angka kematian ibu dan bayi. “Sebab RS memiliki peran penting dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi. Diharapkan RS bisa melakukan peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang meliputi dimensi kepatuhan terhadap standar pelayanan, patient safety, penguatan kinerja rujukan serta keterlibatan penuh dari pasien, keluarga dan masyarakat,” jelasnya.

Maka, dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi di RS, ditambah dengan upaya lain seperti deteksi awal pencegahan komplikasi kehamilan, peningkatan respon time pada kondisi darurat, serta keterpaduan data dan informasi kesehatan, diyakini akan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi di Sumut.(anita/hm15)

Related Articles

Latest Articles