Simalungun, MISTAR.ID

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba memungut Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2024 sebesar Rp 1.927.667.137.

Realisasi PNBP yang melampaui target itu terhitung sejak 1 Januari sampai 31 Desember 2024. Hal ini disampaikan oleh Kepala KSOPP Danau Toba, Rijaya Simarmata, pada Kamis (23/1/25).

Ia menyampaikan, keberhasilan PNBP yang melebihi target ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi KSOPP yang baru berusia dua tahun di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

"Capaian PNBP ini juga merupakan hasil kerja keras dan komitmen seluruh pegawai KSOPP untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan negara," ujar Rijaya.

Ia menjelaskan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara.

Artinya, KSOPP di bawah Kementerian Perhubungan berhak melakukan pungutan PNBP atas Jasa Kepelabuhanan, Jasa Kenavigasian, Jasa Konsesi Bidang Transportasi Danau, Jasa Perkapalan dan jasa kepelabuhanan.

"Angka Rp 1.927.667.137 ini dipungut dari Jasa kepelabuhanan, Jasa Perkapalan dan Kepelautan, KSP tanah, Gedung dan Bangunan, Sewa tanah, Gedung dan bangunan, Denda penyelesaian pekerjaan pemerintah dan Jasa navigasi pelayaran," bebernya.

Sementara itu, untuk tahun 2023 lalu, PNBP hanya sebesar Rp 855.752.418 dan sebelum KSOPP Danau Toba didirikan, penerimaan PNBP di kawasan Danau Toba hanya bekisar 100 jutaan.

Rijaya juga mengungkapkan, keberhasilan ini tidak lepas dari upaya pengoptimalan pelayanan dan pengawasan jasa angkutan moda transportasi di KSPN Danau Toba. Selain itu, pihaknya juga akan terus meningkatkan kinerja dalam tata kelola PNBP untuk 2025 ini.

"Tahun 2025 ini, kami dari KSOPP Danau Toba akan menargetkan PNBP yang lebih besar lagi," pungkasnya. (hamzah/hm27)