Simalungun, MISTAR.ID

Terdapat Kuil Tua yang sudah ratusan tahun di Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun. Kuil ini didirikan oleh tokoh yang berasal dari Guangdong, China, yang bernama Leto.

"Kuil ini sudah ratusan tahun. Yang mendirikan Bapak Leto, dan saat ini sudah dilanjutkan oleh anaknya yang merupakan Tokoh Tionghoa di Pematangsiantar," kata generasi kedua Bapak Leto, Parman di lokasi kuil yang juga makam Almarhum Leto di Kampung Tengah, Huta Hataran Jawa III Nagori Marubun Jaya Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun, Kamis (23/1/25).

Menurut Parman, dia merupakan generasi kedua untuk menjaga makam dan kuil dari mertuanya sejak 4 tahun yang lalu.

"Saya generasi kedua menjaga makam ini. Dulunya makam ini dijaga oleh mertua saya dan saya dipercaya oleh keluarga almarhum Leto untuk menjaga selanjutnya," jelasnya.

Pria yang berasal dari Kota Blitar dan sudah tinggal sejak 1975 menambahkan masih banyak warga Tionghoa yang berziarah dan sembahyang di Kuil Gong Defu.

"Ada dari Medan, Siantar, Simalungun yang masih mau berziarah sebulan dua kali, tanggal 1 dan tanggal 15 di tanggal Cina," jelas Parman.

Menurutnya, merekalah yang sering membersihkan dan melengkapi perlengkapan kuil ini.

Informasi yang dihimpun Mistar.id nama Leto sudah terkenal di seluruh pelosok Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun. Untuk menghargai almarhum sebagai salah satu tokoh di Marubun Jaya, sehingga dibuatkan menjadi nama jalan, simpang Jalan Leto.

Di lokasi kuil terdapat makam almarhum Leto dan juga istrinya. Begitu juga dengan puluhan makam warga Tionghoa yang sudah tidak diketahui lagi asal usulnya. (tim/hm18)