Hingga Februari 2025, Realisasi Pupuk Bersubsidi di Simalungun di Bawah 15 Persen


Lahan pertanian di Simalungun. (f: indra/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Data dari Dinas Pertanian Simalungun menunjukkan realisasi distribusi pupuk bersubsidi jenis Urea dan NPK dari Januari hingga Februari 2025 masih tergolong rendah dibandingkan dengan alokasi yang tersedia.
Untuk pupuk Urea, dari total alokasi sebesar 24.179 ton, baru terealisasi 3.476 ton. Sementara itu, pupuk NPK yang dialokasikan sebanyak 24.382 ton, hingga akhir Februari baru tersalurkan 3.420 ton. Jumlah itu masih di bawah 15 persen dari total alokasi.
Dinas Pertanian Simalungun belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai faktor yang mempengaruhi rendahnya realisasi distribusi ini. Namun, kondisi ini dapat berdampak pada kesiapan petani dalam menghadapi musim tanam yang akan datang.
Sejumlah petani di Simalungun mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.
"Biasanya bulan Februari pupuk sudah mulai banyak tersedia, tapi sekarang masih sulit. Kami khawatir hasil panen bisa terganggu," ujar Sinaga, seorang petani di Kecamatan Tanah Jawa, Minggu (23/3/2025).
Hal serupa disampaikan M Damanik, petani sayur di Kecamatan Purba. Menurutnya, keterlambatan distribusi pupuk bersubsidi bisa berdampak besar pada biaya produksi.
"Tahun ini belum ada dapat (pupuk subsidi). Kalau pupuk subsidi tidak ada, kami terpaksa beli pupuk nonsubsidi yang harganya jauh lebih mahal. Ini tentu memberatkan bagi petani kecil," tuturnya saat dihubungi Mistar di hari yang sama.
Para petani berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk mempercepat distribusi pupuk agar tidak menghambat produktivitas pertanian di Simalungun. (indra/hm24)
NEXT ARTICLE
Hati-hati! Kawasan Danau Toba Rawan Bencana Alam