Sunday, January 19, 2025
logo-mistar
Union
SIANTAR

Wali Kota Siantar Hadiri Acara Gerakan Ibu Hamil Sehat Tahun 2022

journalist-avatar-top
By
Thursday, December 22, 2022 15:56
25
wali_kota_siantar_hadiri_acara_gerakan_ibu_hamil_sehat_tahun_2022

wali kota siantar hadiri acara gerakan ibu hamil sehat tahun 2022

Indocafe

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani menghadiri acara Gerakan Ibu Hamil Sehat Kota Pematang Siantar Tahun 2022 yang dilaksanakan di Puskesmas Martoba, Jalan TB Simatupang Kecamatan Sianțar Utara, Kamis (22/12/22).

Plt Kadis Kesehatan Kota Pematang Siantar dr Yuliana Sara Erika Silitonga dalam laporannya menerangkan, dalam rangka percepatan penurunan Angka Kematian lbu (AKI) dan prevalensi balita stunting, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dari empat kali menjadi enam kali.

Sebagai lokus penurunan AKI, AKB, dan stunting, Kota Pematang Siantar telah melakukan berbagai program dalam percepatan penurunan AKI, AKB, dan Stunting.

Baca Juga:Wali Kota Siantar Ajak Keluarga Percepat Penurunan Angka Stunting

Beberapa hal yang telah dilakukan di Kecamatan Siantar Utara yaitu, pengadaan USG Portable di Puskesmas Martoba, persiapan Puskesmas Martoba, Singosari, Kesatria, dan Tomuan sebagai Puskesmas Mampu PONED, Aksi Jumat CERIA di tingkat SMP dan SMA, Aksi Bergizi (Sarapan Bersama) di SMP Negeri 7 Pematang Siantar, Validasi Data Stunting di Puskesmas Kahean, pemberian PMT pada ibu hamil, balita gizi buruk, gizi kurang, dan stunting.

Dikatakannya, Gerakan Ibu Hamil Sehat diimplementasikan dalam mewujudkan ibu yang sehat dan berpengetahuan serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan, sebagai salah satu upaya pencegahan stunting sejak sebelum bayi dilahirkan.

“Sebagai rangkaian peringatan Hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember, Kementerian Kesehatan mengadakan Gerakan Nasional Bumil Sehat melalui Kampanye “Bumil Sehat”,” katanya.

Baca Juga:Melalui Aplikasi e-PPGBM, Prevalensi Stunting 5,4 Persen di Sumut

Tujuan kegiatan tersebut, lanjutnya, menurunkan Stunting dan Angka Kematian Ibu (AKI), meningkatkan kepatuhan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali dan 2 kali di antaranya USG oleh dokter, mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali, konsumsi tablet tambah darah setiap hari, makan sesuai rekomendasi dan pantau peningkatan berat badan serta melakukan persalinan di fasyankes, mendorong peran keluarga, lingkungan kerja, dan komunitas dalam pendampingan ibu hamil, meningkatkan komitmen dan kolaborasi lintas sektor terkait dalam rangka penyelenggaraan Bumil Sehat.

Kemudian, menyebarluaskan informasi, edukasi, dan penggerakan melalui sosial media.

Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani dalam sambutannya menerangkan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.

Baca Juga:Kenali Tanda Pertumbuhan Normal Anak Guna Deteksi Dini Stunting

Stunting juga dipengaruhi oleh status kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita, serta ekonomi, budaya, maupun faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan.

Pemeriksaan kehamilan menjadi salah satu intervensi yang dilakukan untuk menghindari risiko terjadinya stunting.

Salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada kematian ibu dan stunting adalah anemia pada ibu hamil.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan yaitu 37,1 persen di tahun 2013 menjadi 48,9 persen di tahun 2018.(yetty/ril/hm10)

journalist-avatar-bottomLuhut