6.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Melalui Aplikasi e-PPGBM, Prevalensi Stunting 5,4 Persen di Sumut

Medan, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara menyebutkan berdasarkan e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), data prevalensi stunting 5,4 persen.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sumut, Hery Valona Ambarita mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan sosialisasi kepada seluruh Kabupaten/Kota terkait penggunaan aplikasi e-PPGBM dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Kita terus melakukan sosialisasi aplikasi ini kepada seluruh Dinkes Kabupaten/kota,” ucap dia, Rabu (30/11/22).

Masih dia, berdasarkan aplikasi e-PPGBM, hingga November 2022 pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 899.866 balita atau 69 persen dari proyeksi 1.346.655 balita dan data riil dari Kabupaten/Kota 1.118.529 balita. “Dari jumlah tersebut, didapati prevalensi stunting hanya 5,4 persen,” ungkapnya.

Baca Juga:Kenali Tanda Pertumbuhan Normal Anak Guna Deteksi Dini Stunting

Menurut Hery, aplikasi e-PPGBM cukup akurat dibandingkan survei. Karena, jelas dia, saat balita ditimbang langsung dimasukkan datanya. “Sementara itu beberapa kabupaten/kota tidak menerima data hasil survei bahkan mereka melakukan penimbangan ulang dan memang tak sesuai. Jadi apabila saya ditanya apakah benar angka prevalansi stunting Sumut 25,8 persen saya tidak bisa menjawab,” ujarnya.

Selain itu, tambahnya dengan e-PPGBM kebutuhan intervensi dalam penguatan surveilans gizi melalui kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) dapat dilakukan by name by address. Begitu pun, pihaknya juga terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting, di antaranya dengan melakukan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan, pertemuan lintas sektor hingga memberikan biskuit kelor, pemberian makanan tambahan untuk balita stunting, gizi kurang dan ibu hamil kekurangan energi protein.

“Dengan data ini pemerintah dapat lebih mudah mengamati permasalahan gizi di daerahnya untuk selanjutnya merumuskan langkah ataupun intervensi apa yang akan diambil,” katanya.(saut/hm15))

Related Articles

Latest Articles