Friday, January 24, 2025
logo-mistar
Union
SIANTAR

PUPR Sumut Belum Tahu Alasan Proyek Perkuatan Tebing Sungai Senilai Rp2,7 Miliar di Siantar Ambruk

journalist-avatar-top
By
Thursday, January 23, 2025 20:37
88
pupr_sumut_belum_tahu_alasan_proyek_perkuatan_tebing_sungai_senilai_rp27_miliar_di_siantar_ambruk

Proyek Perkuatan Tebing Sungai di Kelurahan Sigulang-gulang, Kota Pematangsiantar, ambruk dan membahayakan rumah warga setempat. (f:indra/mistar)

Indocafe

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Proyek dengan nama pekerjaan Perkuatan Tebing Sungai di Kelurahan Sigulang-gulang Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar ambruk. Padahal pekerjaan senilai Rp2,7 miliar disebut hampir rampung dilaksanakan oleh kontraktor.

"Yang kami tau dan lihat, proyek sedikit lagi sudah mau selesainya. Tapi ginilah, tidak ada penjelasan dari pihak terkait alasan kenapa amblas," sebut warga setempat bermarga Marbun, Kamis (23/1/25).

Proyek tersebut diketahui dikerjakan oleh CV SAM SAM dengan menggunakan APBD TA 2024 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bernomor kontrak 602/1353/UPTD-PUPR-PS-KPA/VIII/2024 dengan masa pekerjaan 120 hari lamanya.

Kepala UPTD Pematangsiantar Dinas PUPR Sumut, Syarifuddin Lubis mengatakan pihaknya tidak mengetahui alasan ambruknya proyek yang terjadi pada 18 Januari 2025 kemarin. Dia menyebut kontaktor akan kembali memperbaiki.

"Masih dalam proses pemeriksaan," kata dia saat dikonfirmasi.

Syarifuddin menuturkan pengerjaan perkuatan tebing sungai dengan panjang tembok mencapai 28 meter dan tinggi 10 meter. Ia menyebut pihaknya juga masih mendalami persoalan guna memberikan sanksi pada penyedia jasa CV SAM SAM.

"Jadi penyebab ambruknya apa, pergeseran tanah, desain, beban dan lain-lain masih dalam proses," pungkasnya.

Sebelumnya, insiden itu dikesalkan warga setempat lainnya. Boru Manik menyebut ambruknya tembok lantaran excavator di atas proyek terlalu berat. Ambruknya pekerjaan berpotensi mengancam rumah penduduk yang tak jauh dari lokasi proyek.

Pantauan mistar.id, tumpukan material longsor terlihat bercampur dengan sisa-sisa konstruksi tembok yang sebelumnya diperbaiki. Tanaman liar di sekitar lokasi turut tertimbun material tanah menandakan tingginya volume longsoran.

Kondisi ini membutuhkan penanganan segera, baik untuk membersihkan material longsor maupun memperkuat kembali struktur penahan tanah yang rusak.

Boru Manik dan warga lainnya berharap Pemprov Sumut mengambil langkah antisipasi untuk mencegah longsor susulan yang lebih hebat kembali. (jonatan/hm18)

journalist-avatar-bottomRedaktur Andi

RELATED ARTICLES