Pematang Siantar, MISTAR.ID

Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap dan berbuat. Hal ini dikatakan oleh pendiri Sekolah Alam Safari Nusantara, Farida Sitorus (30), Jumat (1/12/23).

Menurutnya, dengan belajar, dapat mengubah tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

“Belajar tidak mesti harus dilaksanakan di dalam ruangan, tapi bisa pula diluar ruangan seperti di taman, pinggir sungai ataupun di tempat terbuka lainnya,” jelas Farida.

Sekolah alam, masih katanya, menjadi bahasa yang akrab dan dikenal oleh masyarakat umum. Kemudian, belajar di tempat terbuka, santai dan bebas menikmati alam sekitar.

Baca juga: Sekolah Alam Safari Nusantara Bekali Siswa Bahasa Inggris, Pengajarnya Warga Negara Belanda

Farida melanjutkan, melaksanakan bimbingan belajar di tempat terbuka seperti pinggir sungai, di sekitaran sawah, sekitaran perkebunan ataupun di bawah pohon rindang.

“Suasana alam terbuka dengan semilir angin dapat membuat pikiran semakin segar dan terbuka,” ujarnya kepada mistar.id, Jumat (1/12/23).

Lanjutnya, anak-anak juga dapat mengamati banyak hal yang terjadi di sekitarnya sebagai tambahan pelajaran baru. Belajar di alam terbuka dapat merangsang stimulus otak anak agar lebih bersahabat dan mencintai alam sekitarnya Selain itu, agar proses belajar tidak membosankan dan bersifat monoton.

“Saat ini Sekolah Alam Safari Nusantara mendapatkan sebuah Program Kemendikbud Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Penerjemahan Cerita Anak Dwibahasa, bahasa Indonesia dan daerah,” ungkapnya.

Baca juga: Peringati Hari Bumi Sedunia, Sekolah Alam Siantar Kampanye dengan Membagikan Bibit Tanaman

Kemudian, sudah ada beberapa buku terbitan dari Sekolah Alam Safari Nusantara seperti, buku biwata, buah ika mak, cerita liburan dan yang terakhir doli sipedagang tampan. (Abdi/hm20)