Pengoptimalan Terminal Tanjung Pinggir Pematangsiantar Masih Terhambat


Suasana Terminal Tipe A Tanjung Pinggir Pematangsiantar.(f: jonatan/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Terminal Tipe A Tanjung Pinggir, Kota Pematangsiantar, pada Februari 2023. Terminal tipe A merupakan terminal yang dikelola oleh pemerintah pusat.
Sayangnya, hingga saat ini pengoptimalan terminal usai direvitalisasi dengan biaya puluhan miliar rupiah tersebut terlihat belum maksimal. Baik bus angkutan pedesaan atau perkotaan hingga bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) lama tak singgah di sana.
Belum lama ini, Wali Kota Wesly Silalahi dan jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar meninjau langsung terminal. Ia meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk fokus menjalankan tugas sesuai kewenangan masing-masing guna merealisasikan pengoperasian terminal tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Julham Situmorang mengatakan, pihaknya telah melaksanakan sosialisasi dan pemberitahuan kepada Perusahaan Otobus (PO) di Pematangsiantar.
"Besok kita turun kembali ke lapangan, bus AKDP diimbau dan mengarahkan masuk ke terminal. Kita berharap juga perlu kerja sama besok hari dari pihak Koordinator Terminal Tanjung Pinggir Kementerian Perhubungan (Kemenhub)," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (8/4/2025).
Sementara itu, Mandor PT Pelita Paradep Taxi, Irvan Pulungan mengaku pihaknya senantiasa mengikuti aturan yang berlaku. Dia mendukung penuh langkah pemerintah dalam memaksimalkan pengoptimalan Terminal Tanjung Pinggir.
"Kalau dari kita, diperintah masuk ayo. Ayo semua sama-sama bus besar masuk ke sana. Dan memang bus kita juga masuk ke Terminal Amplas di Medan dan Bandara Kualanamu Kabupaten Deli Serdang, dengan menaati regulasi yang ada. Bagaimana menciptakan suasana yang hidup di Terminal Tanjung Pinggir," katanya.
Salah seorang penumpang Bus Eldivo, Nova Saragih menyebut bahwa ia ogah naik maupun turun dari Terminal Tanjung Pinggir asal berpergian menuju Kota Medan. Alasan salah satunya, lantaran kurang aman dan nyaman terlebih perjalanan pada sore hingga malam hari.
"Kalau malam sampai di Pematangsiantar dari Medan, Terminal Tanjung Pinggir itu sepi dan gelap. Kemudian, susah cari angkutan untuk menjemput. Jauh dari inti kota Pematangsiantar," ujarnya.
"Beda dengan Terminal Amplas Kota Medan. Suasana hidup, ke mana-mana secara pribadi kita tidak takut. Apalagi zaman sekarang ini banyak kejahatan yang terjadi di mana-mana," katanya. (jonatan/hm24)