Pematangsiantar, MISTAR.ID

Akademisi dari Sekolah Tinggi Teologia (STT) HKBP Pematangsiantar, Pdt Dewi Sri Sinaga menanggapi kasus asusila yang dilakukan orang tua terhadap anak kandungnya.

Kepada mistar.id, Dewi mengatakan, kejadian itu bisa terjadi karena para pelaku yang notabene orang terdekat tidak memiliki naluri. Sebab jika manusia kehilangan naluri, maka lanjut Dewi, seseorang itu tidak bermoral lagi.

“Dalam arti menjadi biadab atau tidak beradab dengan tindakan asusila terhadap anak kandungnya sendiri,” ucap Dewi, pada Rabu (12/6/24).

Baca juga:Korban Asusila di Paluta Hadiri Panggilan Kedua Polisi

Mantan Wakil Ketua I STT HKBP Pematangsiantar ini membandingkan hal tersebut dengan hewan. “Hewan saja memiliki naluri meskipun tidak memiliki kemanusiaan. Apalagi manusia yang diciptakan Tuhan melebihi hewan,” lanjutnya.

Sebagai seorang perempuan, Dewi merasa miris mendengar kasus-kasus tersebut. Seharusnya kata Dewi, orang tua bertugas melindungi, mendidik dan membesarkan anaknya, bukan malah merusaknya.

Dewi menyebut, manusia bermoral adalah manusia yang beradab dan berperikemanusiaan. Sebab jika itu tidak terdapat pada diri manusia, dia tidak akan mampu mengendalikan hawa nafsu baik terhadap anak sendiri maupun orang lain.

Baca juga:Pria Paruh Baya Divonis 7 Tahun Penjara Gegara Berbuat Asusila Pada Bocah SD

Ia lantas menyerukan agar para orang tua memegang teguh adab, serta tetap bisa memanusiakan manusia agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa di negeri ini.

Dia juga meminta agar orang tua melakukan nilai-nilai kemanusiaan dan kebenaran yang tercermin lewat perilaku yang benar sesuai kehendak Tuhan. (gideon/hm16)