Thursday, February 6, 2025
logo-mistar
Union
SIANTAR

Ekskavator Rusak, Jalanan Macet, dan Bangunan Baru di TPA Siantar

journalist-avatar-top
By
Thursday, February 6, 2025 13:16
54
ekskavator_rusak_jalanan_macet_dan_bangunan_baru_di_tpa_siantar

Ekskavator yang sempat rusak kembali beroperasi di lokasi TPA Kota Pematang Siantar. (f:jonatan/mistar)

Indocafe

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Lagi, satu unit ekskavator milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematang Siantar mengalami kerusakan.

Hal itu sempat membuat tumpukan sampah makin menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Pinggir.

Salah seorang warga setempat, Ubahman Sinaga saat ditemui di lokasi mengatakan kerusakan alat berat pengeruk itu sudah sering terjadi.

DLH Pematang Siantar, kata Ubahman, tidak dapat menjelaskan rinci alasan mengapa perbaikan mesin alat berat tersebut tidak pernah sempurna.

"Diperbaiki, dibengkeli hari ini, besok rusak lagi. Hari ini pada saat pagi tadi pun rusak lagi alat berat itu," ketusnya, pada Kamis (6/2/25).

Ekskavator itu pernah terguling pada tahun 2024, karena tak mampu mendaki gundukan sampah yang menggunung, sehingga mengakibatkan aspal jalan hancur dan mengganggu pengendara yang melintas.

"Kita bisa lihat mobil-mobil pengangkut sampah ini, macet berkepanjangan. Orang yang mau lewat pun dipaksa memutar melewati Jalan Pdt J Wismar yang mau menuju ke arah Terminal atau ke Jalan Medan," kata Ubahman.

Kerusakan itu dibenarkan salah seorang operator alat berat. Pria itu mengatakan ia tidak bisa bekerja lantaran bagian mesin oli mengalami kebocoran.

"Ada juga komponen mesin yang harus diganti," ujarnya.

Senada, salah seorang sopir pengangkut sampah menuturkan ia terpaksa mengantri panjang bersama rekannya untuk memindahkan sampah dari mobilnya menuju TPA Tanjung Pinggir.

"Sudah sering memang mesin itu rusak," katanya.

Bangunan Baru di TPA

Pada kesempatan itu, Ubahman juga menyinggung perihal pembangunan yang dikerjakan DLH di sekitar TPA.

Ia menilai gedung itu tinggal menunggu waktu untuk roboh.

"Gimanalah kekuatan bangunan di atas tanah persampahan? Setelah kami tanya, DLH bilang gedung itu nanti untuk tempat pengolahan sampah," ucapnya.

"Sampah apalah yang mau diolah di atas tanah yang tak padat? Anggaran itu baguslah dibuat untuk membeli alat yang memadai untuk mengeruk sampah-sampah yang sudah menggunung ini," sambungnya.

Ubahman berharap, secara khusus pada Kepala Daerah terpilih nantinya, agar dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang sudah berlangsung lama.

"Debat publik kandidat kemarin ada juga disinggung soal TPA ini. Semogalah omongan ditepati," pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLH, Manotar Ambarita mengamini ekskavator sempat rusak. Namun, kata dia, alat berat sudah bisa beroperasi kembali per hari ini.

Di TPA, Manotar bilang, 2 (dua) ekskavator beroperasi setiap harinya. Namun, satu unit alat berat berstatus sewa harian. Dia enggan merinci biaya sewa yang dimaksud.

"Kalau bangunan yang baru itu memang belum kita gunakan. Gedung nantinya sebagai pengolahan sampah. Anggarannya ratusan juta," ucapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, sedikitnya 167 ton sampah per harinya masuk ke TPA Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba.

Ia tak menampik, tumpukan sampah masih menjadi pekerjaan rumah DLH Pematangsiantar.

DLH, kata dia, setiap tahunnya mengusulkan pengadaan buldoser (mesin penggusur). Buldoser bertujuan mendorong tumpukan sampah hingga ke bagian belakang TPA Tanjung Pinggir.

Kepala DLH Dedy Tunasto Setiawan sebelumnya mengatakan pihaknya telah mengusulkan kembali perencanaan anggaran dalam pembelian alat berat yang dimaksud.

"Rencana tahun 2025," katanya singkat. (jonatan/hm27)

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu

RELATED ARTICLES