Simalungun, MISTAR.ID

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Simalungun Esron Sinaga menyampaikan jawaban Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga terhadap pandangan umum Fraksi DPRD terkait kekurangan volume atau kelebihan bayar atas beberapa paket pekerjaan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ditemukan BKP-RI.

“Pemkab Simalungun melalui Inspektorat Daerah telah menindaklanjuti hal tersebut dengan surat Bupati No. 700.1.2.1/7754/3/2023 prihal tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK – RI atas laporan keuangan Kabupaten Simalungun tahun anggaran 2022,” ujar Esron Sinaga pada sidang Paripurna, Jumat (14/7/23).

Lanjut Esron lagi, pihaknya telah menindaklanjuti dengan melakukan penyetoran kerugian ke Kas Daerah.

“Terima kasih atas masukan dari fraksi. Hal ini akan kami tindak lanjuti dan pedomani didalam pengawasan dan pembinaan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah,” ujar Esron lagi.

Baca juga: Pemkab Simalungun Bantah Dugaan Sekda Esron Sinaga Kutip Sejumlah Uang Kepada OPD

Bahkan lanjutnya lagi, Pemkab Simalungun bakal memperbaiki sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Panitia Kerja (Panja) DPRD Simalungun mempertanyakan tindak lanjut temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas 14 paket pekerjaan di Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebesar Rp 1.175.406.127.75 tahun anggaran 2022 apakah sudah disetor ke kas daerah.

Ketua Panja DPRD Simalungun Bernard Damanik mempertanyakan perkembangan hasil temuan BPK RI pada Dinas PU saat rapat dengan dinas terkait di ruang Badan Anggaran di Pamatang Raya, Kamis (13/7/23).

Atas pertanyaan tersebut, Kadis PU Hotbinson Damanik mengatakan 14 paket pekerjaan yang melibatkan dinasnya telah menindaklanjuti dengan menyurati para rekanan.

Baca juga: Bupati Simalungun Beri Jawaban Terkait Silpa APBD 2022

Dari catatannya, rekanan yang sudah menyetorkan ke kas daerah sebesar Rp 582.950.811,20. Sedangkan sisa anggaran yang belum disetorkan pihak rekanan Rp 592.455.317.55. (Hamzah/hm20)