Simalungun, MISTAR.ID

Pembentukan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Simalungun diharapkan sudah terbentuk paling lama akhir Mei 2025. Sedangkan legalitas koperasi desa sudah bisa terbit pekan depan.

"Mudah-mudahan minggu depan sudah ada koperasi yang terbentuk beserta legalitasnya. Sudah ada SK pengesahan," kata Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM RI, Henra Saragih, Kamis (8/5/2025).

Henra menjelaskan bahwa biaya pembuatan akta notaris koperasi dapat dibebankan melalui dua mekanisme, yaitu APBDes atau dana operasional desa yang bersumber dari dana desa.

"Berdasarkan surat dari Kemendes, tiga persen dari dana desa dapat digunakan untuk fasilitasi pembentukan koperasi, maksimal Rp2,5 juta pembuatan akta notaris," ujarnya.

Nantinya, modal usaha koperasi akan disalurkan melalui bank-bank milik negara (Himbara) dalam bentuk pinjaman. Namun, cicilan pinjaman tersebut akan dibayarkan oleh pemerintah melalui dana desa.

"Kita punya waktu sekitar satu bulan setelah pembentukan. Harapannya akhir Mei sudah terbentuk seluruhnya. Jadi di akhir Juni, masing-masing pengurus koperasi yang sudah terbentuk bisa menyusun perencanaan bisnis. Apa potensinya, kebutuhan dananya, dan seperti apa pengembangannya," ucapnya.

Ditegaskannya, usaha koperasi tidak boleh bertentangan dengan aturan pemerintah daerah. Usaha yang berdampak negatif terhadap lingkungan atau yang dilarang pemda tidak akan mendapatkan pembiayaan.

Untuk penggajian anggota koperasi, Henra menyerahkan sepenuhnya kepada kesepakatan internal tiap koperasi.

Sementara itu, anggota DPRD Simalungun Bernhard Damanik mengimbau seluruh pangulu (kepala desa) agar segera melengkapi seluruh syarat pendirian koperasi sesuai regulasi.

"Harus segera dipenuhi agar koperasi bisa cepat terbentuk dan manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat," ujar Bernhard, Jumat (9/5/2025). (indra/hm20)