Dishub Simalungun Tunggu Arahan DPRD Soal Pemortalan Jalan Rusak Parapat


Salah satu portal jalan yang dipasang Dinas Perhubungan Simalungun.(f:dok/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Simalungun menyatakan siap menanggapi usulan DPRD terkait kerusakan parah Jalan Joseph Sinaga dan Jalan Talun Sungkit di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Namun, Dishub menegaskan bahwa langkah teknis, seperti pemortalan jalan, baru akan diambil setelah adanya pemanggilan resmi dari legislatif.
"Kami tunggu dulu. Nanti kalau kami dipanggil DPRD, ya mekanismenya begitu," ujar Kepala Dishub Simalungun, Sabar Saragih, Kamis (8/5/2025), menanggapi wacana Komisi II DPRD Simalungun untuk memortal jalan sebagai bentuk tekanan kepada PT Regal Springs Indonesia (RSI) agar segera memperbaiki kerusakan.
Sabar menilai pemortalan jalan bukanlah keputusan yang bisa diambil sembarangan, apalagi jika menyangkut akses menuju kawasan wisata unggulan seperti Parapat.
"Kita nggak gegabah soal itu. Banyak pertimbangan. Kalau diportal Kota Parapat sebagai kota wisata, itu kan jelek kali," katanya.
Dishub, lanjutnya, siap berperan untuk mendorong tanggung jawab pihak perusahaan, selama langkah tersebut sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
"Kalau untuk mendesak pihak perusahaan agar segera memperbaiki, ya itu mungkin (pemasangan portal) bisa kami lakukan," ujarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi II DPRD Simalungun, Andre Andika Sinaga, menyatakan bahwa pihaknya akan mendorong tindakan tegas jika RSI tidak segera memperbaiki jalan yang rusak.
"Kalau ini berlarut-larut tanpa kabar atau follow-up dari Aquafarm, kita bisa usulkan agar jalan itu diportal sementara," ujarnya, Rabu (7/5/2025).
Ia menegaskan bahwa DPRD tidak menentang investor, tetapi keselamatan warga harus menjadi prioritas utama. . "Kalau sudah mengganggu kepentingan umum dan membahayakan pengguna jalan, tentu kami tak bisa diam." ujarnya
Jalan Joseph Sinaga, yang merupakan jalur utama bagi masyarakat dan wisatawan di Parapat, kini dalam kondisi memprihatinkan, dengan banyak lubang besar dan aspal yang terkelupas akibat aktivitas kendaraan berat perusahaan.
Hingga kini, pihak PT Regal Springs Indonesia (RSI)/Aquafarm belum memberikan pernyataan resmi mengenai rencana perbaikan jalan tersebut. Manajer CSR RSI, Agam, tidak memberikan respon saat dikonfirmasi oleh Mistar. (indra/hm17)