BEM Siantar Gelar Aksi, Desak Pemberhentian Anggota DPRD Terkait Kasus Pemukulan

Aliansi BEM Siantar melakukan demo di gedung DPRD. (f:abdi/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Aliansi BEM Senat Mahasiswa se-Kota Pematangsiantar kembali menggelar aksi demonstrasi menuntut tindakan tegas terhadap Robin Junuardo Manurung, anggota DPRD dari Fraksi NasDem, terkait dugaan pemukulan terhadap mahasiswa.
Dalam orasinya, Gidion Surbakti, selaku koordinator aksi menyatakan perbuatan Robin dianggap telah mencederai Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
Untuk itu, mereka meminta ketegasan dari Badan Kehormatan DPRD (BKD) dalam menjalankan tugasnya dalam permasalahan tersebut.
"Kalau memang tidak sanggup silakan mundur dan kami akan bertindak tegas kepada Robin," ujarnya, Senin (26/5/2025).
Ia menyoroti, bahwa hingga saat ini belum ada respons resmi dari BKD terkait laporan dan surat yang telah mereka sampaikan. Bahkan, menurutnya, tidak ada klarifikasi terbuka dari pihak Robin maupun BKD.
Gidion menambahkan bahwa aliansi mahasiswa mendesak agar Robin segera diberhentikan dari seluruh jabatannya di DPRD Pematangsiantar.
Selain itu, mereka juga meminta Ketua DPRD mengambil sikap tegas, serta mengecam Partai NasDem Kota Pematangsiantar yang dinilai cenderung melindungi kadernya yang diduga melakukan kekerasan.
Menanggapi hal itu, Ketua BKD DPRD Pematangsiantar, Ramses Manurung, didampingi Wakil Pimpinan DPRD dari Fraksi NasDem, Frengky Boy Saragih menyatakan, pihaknya masih menjalankan proses pemeriksaan secara internal.
"Kita melakukan sesuai dengan prosedur dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Kami meminta kepada adek-adek mahasiswa untuk bersabar. Jadi, kita akan tetap lakukan pemeriksaan lanjutan," katanya.
Ramses juga mengakui pemeriksaan itu terlambat karena banyaknya kegiatan di DPRD.
"BKD akan bekerja sesuai dengan tugas kami. Dan kami juga akan memanggil kembali diduga tersangka Robin. Dan sebelum tanggal 10 Juni 2025 kami akan memanggil adek-adek mahasiswa sekalian untuk kelanjutan permasalahan ini," tuturnya. (abdi/hm27)