Thursday, February 20, 2025
logo-mistar
Union
SAINS & TEKNOLOGI

Ketahui Jenis Ikan yang Paling Pintar

journalist-avatar-top
By
Monday, February 17, 2025 08:16
84
ketahui_jenis_ikan_yang_paling_pintar

Ikan Pari Manta. (f: ist/mistar)

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Dalam dunia ikan, gelar ikan paling pintar layak diberikan kepada ikan pari manta. Spesies ini memiliki otak terbesar di antara semua jenis ikan, yang berkembang di area terkait pembelajaran, pemecahan masalah, dan komunikasi.

Ikan pari manta dikenal suka bermain, memiliki rasa ingin tahu tinggi, dan mampu mengenali diri mereka sendiri di cermin. Ini merupakan sebuah tanda kesadaran diri yang jarang ditemukan pada hewan laut.

Dikutip dari Oceana, Senin (17/2/25), ukuran otak ikan pari manta bisa sepuluh kali lebih besar dibandingkan dengan otak hiu paus. Tidak hanya besar secara fisik, tetapi juga jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Fenomena ini juga terlihat pada hewan cerdas lainnya seperti gajah, lumba-lumba, dan manusia.

Sebuah studi pada 2016 mengungkapkan bahwa ikan pari manta menunjukkan perilaku unik saat berada di depan cermin.

Mereka tidak mencoba berinteraksi dengan bayangan mereka, tetapi justru melakukan gerakan berulang-ulang seperti menggulung dan membuka sirip mulut serta meniup gelembung. Tindakan ini diduga sebagai bentuk "pengecekan kontingensi," yakni cara hewan menguji apakah bayangannya di cermin benar-benar mencerminkan dirinya sendiri.

Namun, meskipun memiliki otak terbesar di antara ikan, para ilmuwan masih berhati-hati dalam mengaitkan ukuran otak secara langsung dengan kecerdasan.

Meneliti kecerdasan hewan sendiri merupakan tantangan tersendiri, karena sulitnya mendefinisikan dan mengukur kecerdasan dengan standar yang adil.

"Saya pikir banyak peneliti memahami bahwa kecerdasan adalah konsep yang sulit didefinisikan dan bahkan lebih sulit untuk diuji secara adil," ujar dr. Alecia Carter dari University College London kepada IFLScience.

"Namun, hewan memiliki beberapa bentuk kecerdasan yang sangat mengesankan yang mungkin tidak dapat kita pahami sepenuhnya," kata dr. Alecia. (ocean/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap

RELATED ARTICLES