Monday, February 3, 2025
logo-mistar
Union
SAINS & TEKNOLOGI

Keamanan Lemah, DeepSeek Dijauhi Sejumlah Negara dan Ratusan Perusahaan

journalist-avatar-top
By
Monday, February 3, 2025 11:37
38
keamanan_lemah_deepseek_dijauhi_sejumlah_negara_dan_ratusan_perusahaan

DeepSeek dijauhi sejumlah negara dan diblokir karena kemanan lemah (f:ist/mistar)

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

DeepSeek diklaim dapat menyaingi platform AI buatan Barat. Sehingga kini DeepSeek menjadi primadona. Kendati begitu, asosiasinya dengan China membuat DeepSeek justru dijauhi ratusan perusahaan hingga badan pemerintahan di sejumlah negara.

Dalam laporan Bloomberg yang dikutip pada Senin (3/2/25), ada ratusan perusahaan, khususnya yang terkait dengan pemerintah, melarang karyawannya menggunakan DeepSeek. Larangan ini muncul di tengah kekhawatiran data mereka bisa diakses pemerintah China.

CTO perusahaan keamanan siber Armis, Nadir Izrael mengatakan 70% dari klien mereka telah meminta agar DeepSeek diblokir karena diduga perlindungan privasi yang lemah.

Sebagian besar klien Netskope, selaku perusahaan keamanan jaringan yang banyak dipakai perusahaan untuk membatasi akses karyawan ke website tertentu, turut meminta pembatasan yang sama.

Tidak hanya perusahaan, sejumlah badan pemerintah dari banyak negara juga melarang jajaran pegawai untuk mengakses DeepSeek. Contohnya di Amerika Serikat, larangan ini diberlakukan oleh NASA, kemudian Angkatan Laut dan Kementerian Pertahanan melarang penggunaan DeepSeek.

Kementerian Digital Taiwan juga meminta badan pemerintah lainnya supaya tidak menggunakan layanan AI DeepSeek demi mencegah risiko terhadap keamanan informasi. Sementara itu, pemerintah Korea Selatan (Korsel), Prancis, Irlandia dan Italia bakal menyelidiki bagaimana DeepSeek mengelola data pribadi pengguna.

Sementara pihak kebijakan privasinya, DeepSeek diketahui mengumpulkan tombol yang ditekan, input teks dan audio, data yang diunggah, feedback, riwayat chat, dan konten lainnya yang berfungsi melatih model AI-nya. Data DeepSeek sendiri disimpan di China, di mana hukum setempat mewajibkan perusahaan untuk membagikan data dengan badan intelijen jika diminta.

Belum lama ini, perusahaan keamanan siber Wiz menemukan database milik DeepSeek berisi riwayat chat, log, dan informasi sensitif lainnya yang dapat diakses secara publik. Setelah dilaporkan oleh Wiz, Database tersebut langsung diamankan oleh DeepSeek. (mtr/hm17)

journalist-avatar-bottomRedaktur Patiar Manurung

RELATED ARTICLES