Medan, MISTAR.ID

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Kota Medan, Ismail Marzuki Siregar mengatakan penerimaan murid baru di Taman Kanak-kanak (TK) dilakukan tanpa proses seleksi.

“Untuk TK tidak ada seleksi. Sesuai umurnya saja, TK A dan B mulai dari empat sampai enam tahun,” ujarnya kepada Mistar, Jumat (25/4/2025).

Dari sisi sudut pandang psikolog, kesiapan anak masuk TK tidak hanya ditentukan oleh usia. Tetapi juga oleh perkembangan kognitif dan sosialnya.

Salah satu psikolog di Medan, Jeffry, M.Psi menjelaskan idealnya anak masuk TK jika ia sudah mampu menyampaikan keinginannya dengan kalimat sederhana.

“Misalnya 'aku mau pipis'. Anak juga sudah bisa memahami instruksi sederhana, seperti mengambil kertas dan pensil. Lalu menggambar, mengenal warna, bentuk, angka satu sampai 10, serta tertarik mendengar cerita dan bernyanyi,” kata Jeffry.

Lanjutnya, “secara sosial, anak yang sudah jarang tantrum, bisa dipisahkan sama walinya untuk sementara, enggak nangis terus, mau bermain dengan teman sebaya sudah bisa masuk TK.”

Menurutnya, meski di usia 4 hingga 5 tahun sudah ideal untuk anak mulai bersekolah TK, yang terpenting orang tua perlu bekerja sama agar anak memiliki kesiapan tersebut.

“Jika masih ditemukan beberapa tantangan, seperti anak sulit dipisahkan dari wali, belum memahami instruksi sederhana, enggan berinteraksi dengan orang lain, atau belum diajari toilet training dan makan sendiri, maka orang tua disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau guru.

Namun, jika dari pola pengasuhan di rumah anak sudah menunjukkan perkembangan yang baik, maka tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan. (susan/hm20)