18.9 C
New York
Wednesday, June 5, 2024

Peta Politik di Sumut Jelang Pilpres 2024

Tak Yakin Satu Putaran

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dinilai berbeda dengan Pemilu 2014 dan 2019 lalu. Pada Pilpres kali ini, pemilih akan dihadapkan dengan tiga Pasangan Calon (Paslon) yakni Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran dan Ganjar Mahfud.

Terkait hal itu, kini tak jarang bermunculan spekulasi dari partai pengusung yang menginginkan paslon dukungannya bisa menang satu putaran langsung.

Namun tidak dengan Pengamat Pemilu Sumatera Utara, Yulhasni. Dia meyakini tidak ada satupun paslon yang bakalan menang satu putaran langsung di Pemilu 2024 nanti.

Baca juga:Kepala Daerah Dilarang Jadi Ketua Tim Kampaye Pada Pemilu 2024

“Kalau kita lihat berdasarkan hasil survei-survei yang ada saat ini, tidak ada yang bisa menang satu putaran langsung. Memang survei itu belum tentu benar, tapi melihat dari kebanyakan survei, sulit rasanya ada yang bisa menang satu putaran langsung,” ujarnya kepada Mistar.id, Rabu (15/11/23) siang.

Yulhasni juga mengatakan, kondisi pendukung capres dan cawapres saat ini sangat cair dan sulit diprediksi. Dirinya beranggapan, kontestasi Pilpres 2024 akan berakhir dengan dua putaran.

Pria yang pernah menjabat Ketua KPU Sumatera Utara 2014-2019 tersebut membaca peluang ketiga Paslon untuk meraih suara di Sumatera Utara. Yulhasni mengatakan hal tersebut terlebih dahulu harus dilihat dari partai-partai pemenang Pemilu di kontestasi politik sebelumnya.

“Kalau misalnya kita lihat dari kontestasi partai pendukung, tentu partai mana yang menang di 2019 kemarin. Misal PDIP, Nasdem, Golkar, Gerindra menang di Sumut. Tapi perlu diingat, itu bukan berarti mereka yang kuat di 2019 bakalan menang lagi di 2024, tidak ada jaminan,” tambahnya.

Baca juga:Jelang Masa Kampanye, UMSU Larang Kegiatan Politik Praktis di Kampus

Menurutnya di Sumatera Utara masih banyak pemilih tradisional. Baginya, pemilih tradisional dimaksudkan dengan pemilih yang berangkat dari rasa kesukuan, agama dan kelompok-kelompok.

“Misal di Sumut inikan masih banyak juga yang bersukukan Jawa, nah pertanyaannya, ketiga capres inikan masih ada berdarah Jawa. Sejauh mana mereka bisa menggaet Suara di Sumut ini, apakah orang-orang Jawa di Sumut ini bisa mau memilih mereka, itu menarik ditunggu,” sebutnya.

Menurut Yulhasni, peran kepala daerah yang merupakan kader atau berasal dari partai pengusung juga memiliki peran penting.

Related Articles

Latest Articles