Jakarta, MISTAR.ID
Lewat pernyataan pimpinan DPR, diketahuilah keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia. Tentu saja keberadaannya ini menimbulkan tanda tanya, bahkan keberadaannya yang masih sumir itu langsung disambut kritik oleh kalangan mahasiswa sendiri. Bagaimana sebenarnya keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia?
Adalah Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang mengungkap keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia ke khalayak luas. Itu ia sampaikan usai menerima massa demonstran di DPR, 21 April kemarin. Politikus Partai Gerindra ini bahkan menyebut Partai Mahasiswa Indonesia sudah sah di Kementerian Hukum dan HAM.
Jadi siapa sebenarnya pimpinan atau motor Partai Mahasiswa Indonesia ini?
“Waduh kalau itu saya kurang jelas, karena saya dapat info aja dari kawan-kawan di Kemenkumham bahwa waktu itu ada partai baru. Di antaranya yang saya dengar ada Partai Buruh dan Partai Mahasiswa Indonesia. Itu saja. Saya nggak jelas-jelas banget tuh siapa ini yang punya dan siapa itu yang punya,” kata Dasco, Sabtu (23/4/22).
Baca juga:USU dan Unimed Pastikan Aksi Mahasiswa di Medan Batal Digelar
Karena di hadapannya adalah perwakilan massa mahasiswa dan buruh, maka Dasco menyampaikan bahwa sebenarnya saat ini sudah ada Partai Buruh dan Partai Mahasiswa Indonesia. Dia menyebut informasi itu disampaikan spontan saja.
“Ya saya omongkan saja, bahwa memperjuangkan aspirasi di parlemen itu penting. Oleh karena itu, adanya Partai Buruh dan Partai Mahasiswa biar mendapatkan kursi di parlemen. Itu saja,” kata Dasco.
Kritik dan penolakan
Kritik dan penolakan atas keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia ini disampaikan oleh kaum mahasiswa sendiri terhadap Partai Mahasiswa Indonesia. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Padjadjaran (BEM Unpad) tidak percaya dengan partai itu, malahan mereka curiga partai itu adalah manifestasi oligarki. BEM Unpad juga menantang partai itu untuk debat terbuka dengan pihaknya. BEM Universitas Jenderal Soedirman juga menyarankan Partai Mahasiswa Indonesia ganti nama saja.
Baca juga:Mahasiswa Dairi Demo Ke Kantor DPRD dan Bupati Dairi
Presiden BEM Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Yoga Haryo Prayoga menilai Partai Mahasiswa Indonesia tidak tepat. Dari Kota Pelajar Yogyakarta, Ketua BEM KM UGM Muhammad Khalid memandang skeptis sekaligus waspada partai itu, dia mensinyalir partai itu adalah upaya penjinakan yang dijalankan oligarki.
BEM Nusantara kubu Dimas Prayoga justru menyesalkan dan mengecam keras kemunculan partai itu, soalnya partai itu mengatasnamakan mahasiswa. Mereka mendesak Partai Mahasiswa Indonesia bubar saja. Ada pula BEM SI yang mewanti-wanti partai ini agar tidak menjadi masalah besar bila tidak diabdikan untuk kepentingan rakyat.
Kemunculan Partai Mahasiswa Indonesia juga dikritik BEM Universitas Padjadjaran (Unpad). Ketua BEM Unpad Virdian Aurellio Hartono menantang Partai Mahasiswa Indonesia untuk debat terbuka. Virdian mengaku pernah mendengar tentang dibentuknya Partai Mahasiswa Indonesia. Anehnya, lanjut Virdian, partai ini digagas oleh para alumni.
“Satu alasan agar kita jangan percaya terhadap Partai Mahasiswa Indonesia adalah karena digagas oleh alumni,” kata Virdian seperti dilansir detikJabar, Sabtu (23/4/22).
Virdian menilai dibentuknya Partai Mahasiswa Indonesia seakan mengikis peran mahasiswa sesungguhnya. Ia mengatakan mahasiswa sejatinya berperan sebagai pressure group, kelompok yang bisa mempengaruhi keputusan politik. Sementara itu, Partai Mahasiswa Indonesia dinilai sama sekali tidak mempresentasikan gerakan mahasiswa yang ada. Menurutnya, tak pernah ada sekali pun konsolidasi dengan mahasiswa. (detik/hm06)