Jakarta, MISTAR.ID
Adanya transaksi janggal diperbuat 100 orang calon legislatif (caleg) sesuai temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) disebut telah ditangani pihak berwenang.
Ini dikatakan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko merespons mengenai transaksi janggal yang diungkap PPATK.
“Saya beranggapan otoritasnya telah ada yang menangani, serahkan pada otoritas yang menangani. Jangan itu jadi isu yang uncontrol. Seluruh institusi yang memiliki peran untuk bertindak, jangan diam,” paparnya di Kantor KSP, Jakarta, Senin (15/1/24).
Baca juga:Kalah PK di MA, Kubu Moeldoko Dihukum Biaya Perkara
Diketahui PPATK mencatat ada transaksi aneh dilakukan 100 caleg yang masuk dalam Daftar Calon Tetap (DCT) peserta pemilihan legislatif (Pileg) 2024. Total transaksi itu mencapai Rp 51,47 triliun.
PPATK mendapati modus seperti penukaran valuta asing ke money changer menjadi sumber pendanaan kampanye 2024. Lalu penyaluran hibah berasal dari APBD ke rekening unit usaha fiktif disinyalir dikendalikan anggota partai politik (parpol).
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menuturkan, bisnis Penukaran Valuta Asing (PVA) pada periode semester I cuma senilai Rp 270,71 triliun untuk debit, dengan transaksi sebanyak 639,74 ribu kali, sementara kredit Rp 270,82 triliun sebanyak 914,58 ribu kali transaksi.
Baca juga:MA Tolak PKÂ Moeldoko, Demokrat Tetap Dipegang AHY
Hanya pada semester II-2023, total penukaran valuta asing melonjak pesat menjadi Rp 322,06 triliun untuk total transaksi debit dengan besaran sebanyak 680,23 ribu kali. Dan Rp 321,58 triliun untuk transaksi kredit dengan jumlah sebanyak 1.01 juta kali. (cnbc/hm16)
