10.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Menkopolhukam: Ada Orang yang Mau Merusak, Tidak Bisa Memberi Penilaian Objektif

Jakarta,MISTAR.ID

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah menyadari, dalam tatanan demokrasi kritik adalah sebuah keniscayaan.

Pernyataan Menkopolhukam itu disampaikan menanggapi penangkapan dan pembebasan pegiat demokrasi Ravio Patra.

Hanya saja, kata Mahfud, saat ini ada kritik yang disampaikan ternyata malah merusak tatanan demokrasi.

“Kami pemerintah itu juga sadar bahwa demokrasi itu meniscayakan adanya kritik. Kritik itu tidak dibunuh tapi di antara gelombang kritik itu tidak dapat dipungkiri ada orang yang memang mau merusak,” kata Mahfud melalui siaran video yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (25/4/20).

Mahfud merinci definisi jenis kritik yang merusak. Menurutnya, kritik jenis ini disampaikan tanpa ada penilaian yang objektif terhadap kinerja pemerintah.

Maka kritik jenis ini, kata Mahfud, sudah sepatutnya dihindari demi menjaga keutuhan negara.

“Tidak bisa dipungkiri, ada orang yang memang mau merusak, tidak bisa memberikan penilaian secara objektif,” kata dia.

Terkait pembelaan yang diberikan kepada Ravio dengan berbagai sudut pandang, dari mulai yang negatif hingga positif, Mahfud tak ingin menyalahkan masyarakat. Yang perlu dilakukan saat ini adalah berhati-hati dalam menyikapi segala jenis informasi.

“Saya sama sekali tidak menyalahkan masyarakat sipil yang kemudian membela rame-rame Mas Ravio. Itu kita saling berhati-hati untuk aparat dan masyarakat sipil,” jelas Mahfud.

Ravio Patra sempat ditangkap polisi karena dituduh menyebar pesan berantai bernada provokasi. Ia kemudian dibebaskan lantaran pesan berantai yang dikirim melalui telepon genggamnya dilakukan oleh peretas.*

Sumber : CNN Indonesia
Editor : Herman

Related Articles

Latest Articles