9.4 C
New York
Monday, May 13, 2024

Unggah Foto Makanan di Medsos, Riya-kah?

Jakarta, MISTAR.ID

Saat ini dunia termasuk Indonesia sedang dilanda wabah global virus corona atau Covid-19, yang dampaknya sangat luas.

Dalam bermedia sosial (medsos) juga kita dituntut untuk lebih hati-hati, dan sebaiknya memilih untuk lebih mengedepankan sisi kemanusiaan, layak atau tidak setiap unggahan itu kita tayangkan.

Seperti misalnya, mengunggah foto makanan dan liburan misalnya, hal ini bisa jadi berdampak sensitif.

Sebelum mengunggah, maka sebaiknya kita berempati, rasionalkah atau layakkah hal seperti itu kita tayangkan? Sementara di sekeliling kita, kita menyadari banyak orang yang sedang kesusahan.

Pertanyaannya, apakah menggunggah foto sedang liburan atau tengah makan makanan enak masuk kategori riya?

Menurut kamus bahasa Arab, riya berasal dari kata ru’yah, yang artinya menampakkan atau memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia.

Namun istilah yang berlaku saat ini bisa diartikan yakni melakukan ibadah dengan niat supaya ingin dipuji sesama.

Dalam tanya jawab selama selama bulan Ramadan 2020, yang dilakukan CNNIndonesia.com, soal kebiasaan mengunggah foto makanan dan liburan di media sosial atau medsos pun jadi perhatian.

Wakil Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU), Phil. Syafiq Hasyim, mengatakan persoalan riya ini sangat rumit. Riya itu sangat terkait dengan persoalan jiwa, spiritual, dan niat masing-masing individu.

“Dalam perspektif sufistik, perbuatan tersebut masih termasuk dalam kategori riya, karena di dalamnya ada keinginan agar orang lain melihat dan mengakui kehebatan kita. Tapi, syukur-syukur apabila unggahan didasarkan kepada niat ingin memperbaharui nikmat kepada Allah SWT,” katanya, dilansir CNN Indonesia, Minggu (26/4/20).

“Menurut saya, sebaiknya hal-hal seperti itu kita simpan dalam diri masing-masing. Pasalnya, bisa jadi perbuatan mengunggah makanan dan aktivitas liburan itu tidak menimbulkan empati dari pihak lain, tapi justru menciptakan keirian.”

“Jika itu yang terjadi, mari kita semua menahan diri dari perbuatan-perbuatan seperti itu.”

Sumber : CNBC Indonesia
Editor : Herman

Related Articles

Latest Articles