Berbeda dengan pola kolektif, Irwansyah mengaku bahwa dirinya secara pribadi lebih suka melakukan kampanye secara langsung dengan bertemu masyarakat di daerah pemilihan (dapil) nya.
“Meski saya incumbent, saya tidak sepakat dengan pola seperti itu. Bertemu, berinteraksi serta menjelaskan visi misi kita kepada masyarakat secara langsung lebih efektif. Seperti itulah sebenarnya kampanye,” sebutnya.
Mengenai kampanye digital, sambung Irwansyah, pola itu cuma efektif bagi caleg DPRD Sumut dan DPR RI. Sebab, luasnya jangkauan daerah menjadi pemicu harus aktif di media sosial (medsos).
“Kalau tingkat kabupaten/kota harus face to face, tidak efektif melalui medsos. Meski begitu, bagaimanapun polanya, kita semua berharap suasana Pemilu 2024 bisa berjalan damai dan tidak melanggar aturan,” kata anggota Komisi III DPRD Medan ini.
Terpisah, Sekretaris DPC PDIP Kota Medan, Robi Barus saat diwawancarai Mistar membenarkan jika aktivitas kampanye di Kota Medan dalam Pemilu 2024 memang sepi.
“Memang kita lihat berbeda, tidak seperti Pemilu sebelumya. Kita bingung juga, mungkin saja ini karena kondisi ekonomi kita sedang tidak baik. Bisa saja itu penyebabnya,” kata pria yang menjabat Ketua Komisi I DPRD Medan ini, Kamis (7/12/23).
Meski parpol lain lesu berkampanye, kata Robi, pihaknya (PDIP) tetap terus bergerak berkampanye.
“Kami di beberapa daerah pemilihan (Dapil) terus bergerak. Untuk partai lain saya tidak paham juga apa kendalanya,” ungkapnya. (Rahmad/hm22)
