Jakarta, MISTAR.ID
Eks Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin berpendapat, koalisi antara Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama (NU) telah terjadi melalui pasangan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dan Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres), Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Din menuturkan, Cak Imin adalah salah satu tokoh NU. Lalu Anies dapat dianggap menjadi bagian dari keluarga Muhammadiyah.
“Saya ditanya ‘kapan terjadi Indonesia dipimpin tokoh Muhammadiyah dan NU?’ Saya jawab begini, Cak Imin itu tokoh NU, Mas Anies dapat lah dianggap dari Muhammadiyah. Itu telah terjadi koalisi Muhammadiyah dan NU,” sebutnya saat berjumpa dengan Cak Imin di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta, pada Jumat (3/11/23).
Baca juga:Muhammadiyah Minta Politisi Jauhi Konflik Agamis-Nasionalis di Pemilu 2024
Diceritakan Din, jika Anies masih tercatat menjadi anggota penasihat ranting Muhammadiyah Pondok Labu. Apabila nantinya Anies-Cak Imin terpilih, menurut Din, yang paling bahagia merupakan para pengurus ranting Muhammadiyah Pondok Labu.
“Kapan-kapan bisa dibalik. Yang Presidennya NU dan wakilnya Muhammadiyah,” papar pria 65 tahun ini.
Dia juga menyatakan, pernyataannya dimaksud bukan bagian dari sektarianisme. Dijelaskan NU dan Muhammadiyah adalah pilar dari bangsa dan negara Indonesia.
Baca juga:Bukan Miskomunikasi, Din Syamsuddin Sebut Kisruh Rempang Praktik Penguasaan Sewenang-wenang
Din mengatakan, NU dan Muhammadiyah mempunyai pemahaman Islam yang moderat atau wasathiyah. “Jadi tak perlu bimbang. Karena turut membangun bangsa dan negara,” paparnya.
Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Anies dan Cak Imin diusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PKB, serta telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Berikutnya, KPU bakal mengumumkan penetapan pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada 13 November 2023 mendatang. (cnn/hm16)
