Medan, MISTAR.ID
Pasangan Prabowo-Gibran meraih suara di atas 50 persen menurut data hasil quick count dari berbagai lembaga survei ternama seperti Litbang Kompas, Charta Politika, PRC, Voxpol Centre Reseach & Consulting, Indikator, LSI Denny JA, Charta Politika, dan Poltracking.
Data ini dirilis pada pukul 17.30 WIB, yang menunjukkan keunggulan pasangan tersebut. Jika tren ini berlanjut, Pilpres 2024 dapat dipastikan berlangsung satu putaran.
Ketua Umum Relawan Persatuan Nasional (RPN) Muhammad Ikhyar Velayati menyambut hasil quick count (hitung cepat) ini dengan optimisme.
“Kemenangan ini mencerminkan suara mayoritas rakyat yang ingin melanjutkan pembangunan yang dimulai oleh Presiden Jokowi, dan diharapkan akan diteruskan oleh Pasangan Prabowo-Gibran menuju Indonesia emas 2045,” ungkap Ikhyar di Medan, pada Rabu (14/2/24) malam.
Ikhyar menyampaikan, kemenangan pasangan Prabowo-Gibran bukanlah milik kelompok pendukung mereka saja.
Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul di Beringin Deli Serdang
“Kemenangan ini adalah milik semua rakyat Indonesia. Program pembangunan yang telah diumumkan, terutama program makan siang gratis untuk anak-anak Indonesia, menjadi bukti keseriusan pasangan ini dalam membangun negara,” jelasnya.
Menyikapi pascapilpres 2024, Ikhyar menyatakan bahwa tidak akan ada lagi tim sukses untuk kandidat 01, 02, atau 03. Semuanya kembali bersatu sebagai tim sukses untuk NKRI menuju Indonesia emas 2045.
“Sama seperti pesta yang usai, semua kembali menjadi tim sukses Presiden RI untuk bersama-sama membangun Indonesia adil dan sejahtera,” tegas Ikhyar.
Ikhyar mengajak masyarakat untuk mengingat filosofi orang tua mereka, yaitu “menang tanpa menghina yang kalah.” Dia menekankan bahwa saatnya bagi bangsa Indonesia untuk melanjutkan program Trisakti yang telah dirintis oleh Presiden Jokowi.
“Ini saatnya bangkit dan bersatu di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran untuk merealisasikan Trisakti yang telah dimulai Presiden Jokowi. Dengan hilirisasi, industrialisasi, dan digitalisasi, Indonesia berpotensi memimpin peradaban dan ketertiban dunia,” pungkas Ikhyar. (Hutajulu/hm20)