Medan, MISTAR.ID
Koordinator Divisi Humas dan Data Informasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara (Sumut), Saut Boang Manalu ajak para mahasiswa mengawal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hal tersebut disampaikan dalam Diskusi Publik saat Festival Kuliner dan Intelektual (Feskulin) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). sekaligus kegiatan Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Komisariat FISIP USU.
Saut mengatakan jika para mahasiswa harus turut membantu mengawasi dan mengawal seluruh tahapan Pilkada serentak.
Baca juga:Sejumlah BEM di Medan Kompak Kawal Pilkada 2024, Besok Akan Gelar Aksi
“Mari adik-adik mahasiswa sama-sama kita kawal proses Pilkada serentak ini. Bila ada pelanggaran pemilu dengan sejumlah bukti yang kuat di wilayah Sumut, segera sampaikan dan akan kami tindak,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (4/10/24).
Lebih lanjut, Saut turut menyampaikan harapannya dalam diskusi yang bertema ‘Darurat Demokrasi’ agar bersama-sama memastikan berlangsungnya Pilkada serentak.
“Para mahasiswa bersama dengan Bawaslu Sumut turut memastikan berlangsungnya Pilkada serentak di Sumut berlangsung dengan baik dan melahirkan pemimpin yang amanah,” tegasnya.
Diskusi publik itu pula menghadirkan Wali Kota Medan ke-17, Akhyar Nasution yang sekaligus menegaskan bahwa politik dinasti harus dilawan dan dihabisi.
Baca juga:Dikawal TNI dan Polri, Kotak Suara Pilkada Kecamatan Girsip Didistribusikan
“Dinasti politik yang ada hari ini harus segera dihabisi, karena saya sendiri pun pernah melawan dinasti itu,” tandasnya
Ketua Panitia Feskulin Roland Fredi Halawa mengatakan diskusi publik yang juga melibatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini bertujuan untuk mengisi asupan nutrisi dan akal sehat para audiens.
“Diskusi publik ini mengisi asupan nutrisi dan akal sehat dengan wawasan para pembicara yang merupakan orang-orang yang berkecimpung dalam demokrasi Indonesia da. dengan harapan agar wawasan para pembicara dapat dibagikan kepada seluruh peserta diskusi publik,” pungkasnya. (berry/hm17)
