Monday, March 17, 2025
home_banner_first
PERISTIWA

Polres Asahan Gelar Pra Rekonstruksi Kasus Kematian Pandu Brata Siregar

journalist-avatar-top
Senin, 17 Maret 2025 14.46
polres_asahan_gelar_pra_rekonstruksi_kasus_kematian_pandu_brata_siregar

Polres Asahan menggelar pra rekonstruksi kasus kematian Pandu Brata Siregar. (f: perdana/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Usai melakukan ekshumasi terhadap jasad Pandu Brata Siregar, Polres Asahan langsung gerak cepat melakukan pra rekonstruksi langsung di lokasi kejadian, Senin(17/3/2025). Amatan Mistar, terdapat tiga orang berbaju orange dengan papan nama tersangka memerankan sejumlah adegan dalam pra rekonstruksi tersebut.

Belum diketahui apa peran dan keterkaitan ketiganya dalam rekonstruksi itu. Namun, berdasarkan informasi diperoleh dua diantaranya merupakan warga sipil yakni Dimas Adrianto dan Yudi Siswoyo. Sedangkan seorang lagi adalah personel Polsek Simpang Empat atas nama Akhmad Efendi.

Rekonstruksi pertama digelar di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Hessa Air Genting tepatnya di warung Kopi Agam. Dalam peran yang diperagakan oleh ketiganya terlihat mereka sedang berkumpul dan salah satu tersangka mendapatkan informasi adanya aktivitas balap lari di Dusun VII, Desa Sei Lama, Kecamatan Sei Dadap yang jaraknya kurang lebih hanya 1 kilometer dari lokasi warkop.

Adegan pra rekonstruksi kemudian berpindah ke lokasi tempat di mana korban dan teman temannya menonton balap lari di Desa Sei Lama. Hingga berita ini ditulis, proses rekonstruksi masih berlangsung. Masyarakat sekitar juga tampak antusias menyaksikan jalannya pra rekonstruksi tersebut.

Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Polres Asahan terkait tiga tersangka yang dihadirkan memerankan langsung pra rekonstruksi tersebut.

Sebelumnya, makam Pandu Brata Siregar, pelajar SMA yang meninggal dunia diduga akibat tendangan oknum polisi saat pembubaran balap lari, akhirnya dibongkar untuk kepentingan penyelidikan.

Proses ekshumasi yang digelar, Minggu (17/3/2025), ini diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti kematian siswa SMA Panti Budaya Kisaran tersebut. Keluarga berharap penyebab kematian Pandu terungkap.

Proses ekshumasi tersebut dilakukan oleh penyidik Polres Asahan, tim dokter Polda Sumut dengan disaksikan oleh keluarga korban di pekuburan Kristen Desa Parlaki Tangan, Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.

Pengacara korban, Chrisye Bagus Yesaya Sitorus menyampaikan harapan keluarga terkait kasus ini agar bisa terang benderang sehingga terungkap bukti yang sesungguhnya.

“Untuk proses (ekshumasi) ini saja sudah dirembukkan keluarga dan akhirnya disepakati. Pihak keluarga berharap kasus ini ada kejelasan dan titik terang mengapa korban meninggal dunia,” kata Chrisye. (perdana/hm24)

REPORTER: