Monday, January 20, 2025
logo-mistar
Union
PERISTIWA

Penyerangan di Sibiru-biru Diawali Bentrok dengan Warga, Ada Pemuda Sebut Tak Takut TNI

journalist-avatar-top
By
Monday, November 11, 2024 21:57
20
penyerangan_di_sibiru_biru_diawali_bentrok_dengan_warga_ada_pemuda_sebut_tak_takut_tni

penyerangan di sibiru biru diawali bentrok dengan warga ada pemuda sebut tak takut tni

Indocafe

Deli Serdang, MISTAR.ID

Tony Seno Haji, warga Dusun IV Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten, Deli Serdang, menceritakan penyerangan yang dilakukan puluhan prajurit TNI-AD dari Batalyon Artileri Medan 2 (Armed), Jumat (8/11/24) malam, hingga menewaskan seorang warga.

Kata Tony, kejadian mulai berlangsung sekitar pukul 21.30 WIB, dimana awalnya sekitar tiga puluhan laki-laki berbadan tegap dan rambut cepak mendatangi dua dusun di Kecamatan Sibiru-biru, yakni Dusun III dan Dusun IV, Desa Selamat.

Setibanya di sana, para pria tegap tersebut mendatangi rumah-rumah warga dengan tujuan untuk mencari seseorang. Ada dari mereka yang berjaga di badan jalan dan ada juga yang masuk ke rumah warga.

“Jadi begitu mereka masuk, ada yang memarkirkan motor, terus mengejar anak-anak muda di sini,” ujar Tony, Senin (11/11/24) sore.

Karena mencurigakan, warga sempat menanyakan apa tujuan kedatangan dari para pelaku. Bukannya dijelaskan terlebih dahulu, para pelaku malah menyerang warga sekitar. “Begitu ditanyai warga, loh, mau kemana, pak’ ‘mau kemana, pak’ langsung di (pukuli). Jadi di situ kayak brutal gitulah,” ucapnya.

Baca Juga : Pasca Penyerangan Oknum TNI di Sibiru-biru, Anak-anak Takut ke Sekolah 

Lantaran para pelaku sudah mulai brutal, warga setempat tidak ada satu pun yang berani menjawab. Karena merasa terpojok, warga kampung sempat melakukan perlawanan.

“Anak-anak kampung juga marah, ini siapa orang, ini’ kok langsung seperti itu. Nah, jadi anak kampung sini ya marah orang kita gatau apa masalah tiba-tiba langsung brutal seperti itu,” terangnya.

Tony mengatakan, saat itu benar-benar mereka tidak tahu siapa yang dicari. Baru sekarang mereka tahu siapa yang mereka cari, dan awalnya mereka benar-benar tidak tau.

Menurut Tony, kalau seandainya para prajurit Batalyon Armed, tersebut datang ke rumah warga dengan menggunakan pakaian dinas, pasti akan dilayani dengan baik. Namun, mereka datang menggunakan pakaian preman dan langsung menyerang warga.

“Yang salah tetap kami gak bela. Datang dia kemari secara baik-baik, pakaian dinas bawa provos. Trus mereka bilang ‘pak permisi pak, kami tadi sore ada berselisih paham, ataupun ada masalah sedikit di luar sama anak kampung ini, yang bernama si anu-anu’ itu baru, kita gak mau bela siapa-siapa kalau memang betul salah,” ujar Tony.

Tony menjelaskan, dari informasi yang ia dapatkan, penyerangan itu berawal dari cek-cok antara prajurit Batalyon Artileri Medan dengan anak-anak muda setempat. Pertengkaran itu berawal dari sejumlah anak muda dari Dusun IV dan juga warga Dusun lain berkumpul di SPBU Jalan Ajibaho untuk berkumpul-kumpul, sekalian isi minyak.

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar