Endus Dugaan Korupsi dan Anggaran Fiktif, Mahasiswa Geruduk Disperindag Sibolga
Lindung Manullang mewakili Kadis Perindag Kota Sibolga saat menerima para pengunjuk rasa Aliansi BEM Sibolga-Tapteng. (f: feliks/mistar)
Sibolga, MISTAR.ID
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sibolga-Tapteng melakukan aksi demo ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Sibolga, Kamis (6/2/25).
Para mahasiswa menyebut kehadiran mereka untuk mempertanyakan kebenaran sehubungan dengan adanya temuan terkait dugaan tindak pidana korupsi dan dugaan anggaran fiktif di Disperindag Kota Sibolga yang bersumber dari APBD Kota Sibolga tahun anggaran 2024.
"Aliansi BEM hadir untuk langsung mempertanyakan anggaran pembuatan Gudang Rumah Produksi sebesar Rp163.999.228 dan Pemeliharaan/Rehabilitasi Rumah Produksi sebesar Rp242.074.274," ujar koordinator aksi, Irsan Palupi Sihaloho.
Irsan dan rekan-rekannya menilai, besarnya anggaran tersebut sangat fantastis untuk sebuah bangunan yang tidak beroperasi dan masih dalam kondisi baik-baik saja.
"Melihat dan mendengar situasi Pemerintahan Kota Sibolga tahun 2024 mengalami defisit, seharusnya anggaran tersebut bisa dimanfaatkan dan dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Maka itu, lanjut Irsan, Aliansi BEM Sibolga-Tapteng meminta kepada pihak kepolisian selaku instansi penegak hukum yang berwenang dalam permasalahan ini.
Setelah menyampaikan orasi beberapa poin, Lindung Manulang mewakili Kadis Perindag Kota Sibolga berkenan untuk menerima para pengunjuk rasa di ruang pertemuan Disperindag dengan pengawalan petugas kepolisian.
Irsan dalam pertemuan itu kembali menyampaikan, bahwa tuntutan aksi dari Alian BEM Sibolga-Tapteng adalah meminta Kadis Perindag untuk tranparansi terkait dugaan anggaran fiktif Gudang Rumah Produksi Kota Sibolga yang bersumber dari APBD Kota Sibolga tahun anggaran 2024 tersebut.
"Kami juga meminta aparat penegak hukum melakukan penyelidikan terkait penggunaan anggaran pada Pembuatan Gudang Rumah Produksi dan Pemeliharaan/Rehabilitasi Rumah Produksi itu," bebernya.
Selain itu, lanjut Irsan, pihaknya juga meminta Wali Kota Sibolga mencopot Kadis Perindag bilamana dugaan tersebut terbukti.
Lindung Manullang saat menerima para pengunjuk rasa menyampaikan bahwa terkait pekerjaan kedua proyek tersebut, baik nama dan nilai proyek semua itu tertera dalam plank proyek.
"Jadi kita cukup terbuka dan transparan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Terkait apakah pekerjaan itu tepat sasaran, dalam pengawasannya, kita telah diperiksa oleh internal Pemko Sibolga yaitu pihak inspektorat," jelasnya. (feliks/hm24)