Saturday, January 18, 2025
logo-mistar
Union
PERISTIWA

Diguyur Hujan, Komplek TNI AL Dewa Ruci Banjir

journalist-avatar-top
By
Thursday, January 16, 2025 15:25
160
diguyur_hujan_komplek_tni_al_dewa_ruci_banjir

Komplek Dewa Ruci Angkatan Laut yang tergenang air setinggi 30 cm, Kamis (16/1/25). (f:ari/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Hujan deras yang mengguyur Kota Medan mengakibatkan banjir di beberapa lokasi. Salah satunya komplek TNI Angkatan Laut (AL) Dewa Ruci di Jalan KL Yos Sudarso Km 17,5, Medan Labuhan, Kamis (16/1/25).

Komplek tersebut terendam air setinggi 30 cm mengakibatkan sejumlah warga di sana harus menghentikan aktivitasnya guna mengevakuasi barang berharga milik mereka.

Salah seorang penghuni komplek, Karin (31) mengatakan untuk kesekian kalinya harus berhadapan dengan banjir akibat curah hujan yang tinggi.

“Kebetulan komplek ini dataran rendah, jadi ketika hujan, ya begini. Ditambah saluran air juga mampet, sehingga tidak ada pengaliran air,” ungkapnya.

Menurut Karin, selama hampir setahun ia menempati komplek tersebut, sudah lebih dari lima kali dia bersama penghuni lain berhadapan dengan banjir.

“Kebetulan penghuni dari komplek ini itu keluarga dari Angkatan Laut. Contohnya saya sendiri, karena kebetulan suami saya baru pindah tugas di Belawan, melihat kondisi seperti ini. Kemungkinan bulan depan kami akan pindah jika tak ada perbaikan mengatasi banjir ini,” katanya.

Di lokasi yang sama, hal serupa juga dikatakan penghuni komplek lainnya, Irma.

“Sudah dua tahun tinggal di sini, kebetulan karena suami juga Angkatan Laut dan dinas di Belawan. Jadi, sayang rasanya jika sewa atau beli rumah, karena ada rumah dinas,” tuturnya.

Irma mengaku rumah dinas di komplek tersebut merupakan bagian dari wilayah dataran rendah, sehingga mudah terjadi banjir.

“Beberapa bulan lalu, bagian halaman sempat ditimbun sama suami pakai tanah, tapi sama aja, tetap masuk juga air kedalam rumah. Kami rasa perlunya bantuan dari pihak Lantamal I Belawan untuk mampu mengatasi hal ini,” harapnya.

Irma mengaku sangat menghambat aktivitas dirinya sebagai ibu rumah tangga. Saat ini, hanya sekitar sepuluh rumah yang masih bertahan menempati komplek tersebut. (ari/hm18)

journalist-avatar-bottomRedaktur Andi

RELATED ARTICLES