Langkat, MISTAR.ID

Di tengah kota kecil bernama Tanjung Pura, Langkat, berdiri sebuah bangunan tua yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang pendidikan di tanah Sumatera.

Madrasah Jamaiyah Mahmudiah. Berdiri sejak tahun 1912, di era Kesultanan Langkat, pada masa pemerintahan Sultan Abdul Azis.

Madrasah ini bukan tempat belajar biasa. Dari sinilah lahir dua tokoh besar bangsa: Amir Hamzah, sang pujangga keraton, dan Adam Malik, Wakil Presiden ke-3 Republik Indonesia.

Pada masa kolonial Belanda, sekolah ini dikenal dengan nama Langkatsche School. Daya tariknya luar biasa, bahkan sangat diminati pelajar dari berbagai penjuru Sumatera.

Mayoritas pengajarnya adalah lulusan Al-Azhar Kairo, membawa angin baru dalam pendidikan Islam modern di masa itu.

Bayangkan, pada awal abad ke-20, sekolah ini sudah memiliki fasilitas seperti perpustakaan, kolam renang, lapangan sepak bola, hingga asrama murid. Modern mirip sekolah bergengsi di Eropa kala itu jauh melampaui zamannya.

Salah seorang pengajar, Mahzura, mengatakan sekolah ini menjadi bukti nyata Langkat dulunya dikenal sebagai kota dan simbol kejayaan pendidikan di Sumatera.

Kini, di Jalan Syech M Yusuf Nomor 24, bangunan ini tetap aktif sebagai madrasah tingkat SMP. Usianya lebih dari 115 tahun, namun bentuk aslinya masih terjaga.

Pada momen Hari Pendidikan Nasional 2025, Madrasah Jamaiyah Mahmudiah diharapkan bisa ditetapkan sebagai cagar budaya nasional. Agar kisah emas pendidikan dari Langkat ini, tetap hidup, dan bisa diwariskan kepada generasi mendatang.(Bayu/Hm21).