27.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Wow! Harta Pejabat Eselon I Kemenkeu Ada yang Naik Rp9 M Setahun

Jakarta, MISTAR.ID

Harta kekayaan pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi sorotan publik imbas kasus penganiayaan dan pamer kemewahan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio, anak mantan pejabat eselon III DJP Rafael Alun Trisambodo.

Tak hanya harta Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo sebagai atasan Rafael yang disorot. Namun, juga harta dan kekayaan para pejabat eselon I di Kementerian Keuangan.

Dari pejabat eselon I Kemenkeu ini, bahkan ada yang hartanya naik drastis sekitar Rp9 miliar per tahun.

Baca juga:Isu Rotasi dan Mutasi Pejabat Eselon II Pemkab Dairi Mencuat di Kalangan ASN

Berikut daftar pejabat eselon I Kemenkeu dan jumlah hartanya yang dirangkum, dikutip dari CNNIndonesia.com dan portal elhkpn.kpk.go.id, Senin (27/2/23):

1. Suryo Utomo
Suryo Utomo bukan lah orang baru di Kementerian Keuangan. Ia pernah menjadi Staf Ahli Menkeu hingga ditetapkan menjadi Direktur Jenderal Pajak pada 1 November 2019 menggantikan pendahulunya Robert Pakpahan yang pensiun.

Pada 2019, harta Suryo tercatat Rp9.682.345.236, kemudian pada 2020 naik sekitar Rp2 miliar menjadi Rp12.093.968.854. Lalu pada 2021, naik lagi sekitar Rp2 miliar menjadi Rp14.452.944.568.

2. Isa Rachmatarwata
Isa adalah pejabat Kemenkeu yang saat ini tercatat sebagai Direktur Jenderal Anggaran sejak dilantik pada Maret 2021 menggantikan Askolani.

Sebelum mengemban jabatan ini, Isa adalah Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN). Per 2019, harta Isa tercatat sebesar Rp9.617.826.214.

Lalu, pada 2020 saat masih menjadi Dirjen KN, harta Isa meningkat sekitar Rp9 miliar menjadi Rp18.758.373.750, dan setelah menjadi Dirjen Anggaran hartanya naik sekitar Rp6 miliar menjadi Rp25.438.186.060 pada akhir 2021.

Baca juga:Jokowi Soroti Gaya Hidup Pejabat Polri: Jangan Gagah-gagahan!

3. Askolani
Askolani adalah pejabat yang sudah lama menjadi eselon I Kemenkeu. Sejak akhir 2013 sampai Maret 2021, Ia sudah menjabat sebagai Dirjen Anggaran dan setelah itu menjadi Dirjen Bea Cukai menggantikan Heru Pambudi yang menjadi Sekretaris Jenderal Kemenkeu.

Pada 2019, saat masih menjabat Dirjen Anggaran, harta dan kekayaan Askolani yang dilaporkan di LHKPN tercatat sebesar Rp36.545.963.241. Lalu pada 2020 naik sekitar Rp3 miliar menjadi Rp39.850.300.141.

Setelah menjadi Dirjen Bea dan Cukai, pada 2021 harta dan kekayaan Askolani naik lagi sekitar Rp3 miliar menjadi Rp43.266.482.537.

4. Rionald Silaban
Rionald Silaban saat ini menjabat sebagai Dirjen KN menggantikan Isa yang menjadi Dirjen Anggaran. Pelantikan dilakukan pada Maret 2021.

Sebelumnya, Rionald menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK). Pada 2019, saat masih menjadi Kepala BPPK harta dan kekayaan Rionald tercatat sebesar Rp34.624.913.155, lalu naik sekitar Rp9,72 miliar menjadi Rp44.328.096.756.

Kemudian, setelah menjadi Dirjen KN, harta dan kekayaan Rionald bertambah cukup besar Rp8,9 miliar menjadi Rp53.334.519.391 pada akhir 2021.

5. Heru Pambudi
Heru Pambudi juga pejabat eselon I lama di Kemenkeu. Ia cukup lama menjadi orang nomor satu di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Namun, sejak Maret 2021 sampai saat ini ia menjabat sebagai Sekjen Kemenkeu menggantikan Hadiyanto yang dilantik sebagai Dirjen Perbendaharaan Negara.

Pada 2019, saat masih menjadi Dirjen BC, harta dan kekayaan Heru tercatat Rp13.655.747.979. Lalu naik sekitar Rp2 miliar menjadi Rp16.294.867.862 pada 2020.

Setelah menjadi Sekjen, harta dan kekayaan Heru menjadi Rp20.744.659.266 per akhir 2021.

6. Astera Primantho Bhakti
Astera cukup lama mengemban tugas sebagai Dirjen Perimbangan Keuangan dan sejak tahun lalu sampai saat ini ditugaskan sebagai Dirjen Perbendaharaan Negara.
Pada 2019, harta Astera tercatat Rp12.727.826.275 dan pada 2020 naik menjadi Rp15.672.405.833. Kemudian, pada 2021 naik lagi sekitar Rp2 miliar menjadi Rp17.252.541.555.

Baca juga:Sri Mulyani Minta Klub Blasting Rijder Pecinta Moge Dirjen Pajak Dibubarkan

7. Luky Alfirman
Saat ini Luky menjabat sebagai Dirjen Perimbangan Keuangan sejak 2022 menggantikan Astera Primantho yang menjadi Dirjen Perbendaharaan.

Sebelumnya, ia menduduki posisi sebagai Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR). Pada 2019, harta dan kekayaan Luky tercatat Rp12.892.763.988. Kemudian naik sekitar Rp5 miliar menjadi Rp17.934.635.720 pada akhir 2020.

Lalu, hartanya naik lagi sekitar Rp5 miliar juga menjadi Rp23.604.824.315 pada akhir 2021.

8. Febrio Nathan Kacaribu
Febrio adalah pejabat baru di lingkungan Kementerian Keuangan. Ia baru bergabung pada 2020 lalu menjadi Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menggantikan Suahasil Nazara yang didapuk menjadi Wakil Menteri Keuangan.

Pada 2020 lalu, saat bergabung dengan Kemenkeu, harta dan kekayaan Febrio per 25 Oktober 2020 tercatat sebesar Rp1.122.633.384. Lalu dalam dua bulan naik drastis menjadi Rp2.674.275.786 per akhir Desember 2020.

Kemudian, pada akhir 2021 harta dan kekayaannya naik lagi menjadi Rp3.984.236.477.

9. Suminto
Suminto saat ini menjabat sebagai Dirjen PPR sejak tahun lalu. Sebelumnya ia adalah Staf Ahli Menkeu.

Pada 2019, harta dan kekayaan Suminto tercatat Rp2.243.578.152. Lalu pada 2020 naik menjadi Rp3.388.503.047 dan pada akhir 2021 menjadi Rp5.367.494.440.

10. Awan Nurmawan Nuh
Awan saat ini menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kemenkeu setelah dilantik pada Agustus 2021 menggantikan Sumiati yang saat ini memasuki masa pensiun.

Sebelumnya, Awan menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak yang dilantik sejak 2016 silam.

Pada 2019 lalu, harta dan kekayaan Awan tercatat sebesar Rp12.338.784.476. Lalu pada 2020 naik menjadi Rp14.459.494.921, dan pada akhir 2021 menjadi Rp16.354.714.950.
(cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles