Jambi, MISTAR.ID
Bagi para pemudik jalur lintas Sumatera, saat ini harus ekstra siap siaga untuk mengantisipasi bahan bakar minyak. Pasalnya, Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis BBM RON 90 (Pertalite) dan RON 92 (Pertamax), sangat sulit ditemukan di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalur lintas Sumatera
Akibatnya, para pemudik jalur Lintas Sumatera banyak mengeluhkan sulitnya mencari Pertalite dan Pertamax tersebut, Jumat (29/4/22) malam.
Salah satu pemudik asal Jakarta, yakni Maikel menuturkan, bahwa pada pukul 23.00 WIB malam, ia bersama dengan keluarganya kesulitan mendapatkan BBM khususnya di SPBU di daerah Jambi-Muara Bungo.
Baca Juga:Pertamina Sumbagut Bantah BBM Solar Langka
“Tutup semua. Banyak bensin abis. Dari jam 11 malam nyari Pertamax di SPBU Jambi abis, terus sampai Muara Bungo Pertalite pun habis,” terang Maikel, Sabtu (30/4/22).
Untuk mengganjal bahan bakar kendaraannya, akhirnya Maikel terpaksa membeli BBM dari penjual eceran di pinggir jalan. Namun nahasnya, harga BBM yang dijual di pinggiran jalan itu berkali kali lipat dibandingkan dengan BBM yang di jual di SPBU.
“Baru banget dapat bensin dari penjualan eceran pinggir jalan, Pertalite 5 liter Rp60 ribu!,” ungkap Maikel. Adapun Maikel baru mendapatkan BBM di SPBU di Kabupaten Damasraya, Sumatera Barat.
Maikel menuturkan, berdasarkan cerita dari penjual BBM eceran itu, bahwa BBM yang dijual di SPBU area Jambi-Muara Bungo cepat ludes. “Datang malam, paginya langsung habis,” kata Maikel menceritakan.
Baca Juga:LBH Medan Minta Kelangkaan BBM Segera Diakhiri
Menanggapi itu, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, bahwa sesuai dengan SPBU yang disebutkan itu khususnya di Muara Bungo memang sempat ada keterlambatan pengiriman BBM.
“Namun sudah masuk pasokan, kita telah menambah armada mobil tangki untuk memastikan ketersediaan BBM di semua SPBU,” ungkap Irto.
Adapun SPBU nomor 24.372.21 yang berlokasi di Muara Bungo itu, kata Irto, pada 30 April 2022 ini tercatat stok Pertalite mencapai 24.460 liter dan stok Solar mencapai 9.413 liter.(cnbcindonesia/hm10)
